OLEH Tb Ardi Januar

Pendaftaran calon presiden tinggal tersisa 10 hari lagi. Hingga saat ini, bisa dipastikan tidak ada daftar calon lain yang akan menjadi penantang Joko Widodo selain nama Prabowo Subianto. Pilpres 2014 akan terulang dengan kondisi yang jauh berbeda.

Prabowo menjadi satu-satunya figur yang diyakini mampu mengalahkan Jokowi. Tak hanya itu, Prabowo juga dirasa menjadi figur yang layak memimpin Bangsa dengan segala kapasitas dan kapabilitasnya. Prabowo sang ikon perubahan.

Namun hingga saat ini juga, sosok yang akan menjadi pendamping Prabowo masih belum diketahui. Sederet nama pun terus bermunculan. Ijtima ulama kemarin mendorong dua nama untuk menjadi pendamping Prabowo, yakni Ustadz Abdul Somad dan Salim Segaf Al Jufri.

Di sisi lain, Partai Demokrat juga masih berharap Prabowo dapat memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres meski wacana tersebut bukan harga mati. Begitu juga Partai Amanat Nasional yang terus mendorong nama Zulkifli Hasan sebagai pendamping Prabowo.

Sementara itu, nama Anies Baswedan juga terus digadang-gadang sejumlah elemen relawan termasuk para netizen. Ada juga kalangan yang mendorong duet Prabowo-Yusril Ihza Mahendra atau Prabowo-Gatot Nurmantyo.

Semua nama-nama yang digadang menjadi pendamping Prabowo adalah orang-orang hebat. Masing-masing dari mereka memiliki kemampuan, memiliki basis pemilih yang jelas dan memiliki tingkat keterpilihan yang tinggi. Namun, bagaimanapun pada akhirnya hanya ada satu nama yang akan menjadi tandem Prabowo.

Bagi kebanyakan rakyat terutama kalangan oposisi, 2019 ganti presiden adalah harga mati. Hal ini karena Jokowi dinilai gagal dalam memimpin negeri. Di bawah kepemimpinan dia, Indonesia menjadi negara yang lemah secara ekonomi dan kacau dalam menetapkan regulasi. Jokowi juga gagal menepati setumpuk janji.

Pilpres 2019 nanti bukan sekadar pertarungan antara Prabowo dan Jokowi. Lebih dari itu, pertarungan Pilpres nanti menjadi penentu hajat hidup kita. Penentu masa depan anak cucu kita. Penentu nasib Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Karena itu, sebagai pihak yang ingin terciptanya perubahan, hendaknya kita menanggalkan kepentingan pribadi dan golongan. Utamakan kepentingan Bangsa di masa depan. Prabowo siap menjadi martir perubahan. Bila dirasa ada yang lebih baik, Prabowo pun siap untuk tidak dicalonkan. Prabowo menempatkan kepentingan Bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Namun faktanya, hanya Prabowo lah yang mendapat gelombang dukungan paling besar. Hanya Prabowo lah nama yang dapat menandingi sang petahana. Hanya Prabowo lah yang diyakini dapat memperbaiki kondisi ekonomi dan mengembalikan kedaulatan Bangsa.

Karena itu, tugas utama kita adalah mengawal Prabowo agar memenangkan pertarungan, mengantarkan Prabowo ke pucuk pimpinan, dan mengawal Prabowo untuk menciptakan perubahan.

Kita tidak perlu ribut soal siapa yang akan mendampingi Prabowo. Biarkan Prabowo yang menentukan siapa wakilnya. Percayalah, Prabowo bukan orang yang mudah diintervensi dan selalu objektif dalam memilih seseorang. Sejarah membuktikan, Prabowo tidak pernah berkhianat, apalagi kepada Bangsa dan negara.

Saya percaya Prabowo dan saya akan mendukung calon pendamping yang ditunjuk Prabowo.

#2019PrabowoPresiden