Heidy Ibrahim Powerslaves / Foto : Ist

Oleh : Beng Aryanto

Apa yang tersirat dibenak anda tatkala membayangkan sebuah genre beraliran rock. Urakan, slengean(nyeleneh), gondrong,bertato,keras dan penuh kebebasan.Rock and roll (sering ditulis sebagai rock ‘n’ roll) adalah genre musik yang berkembang di Amerika Serikat pada akhir tahun 1940-an, dan mencapai puncak kepopuleran pada awal tahun 1950-an. Dari Amerika Serikat, genre musik ini tersebar ke seluruh dunia. Rock and roll melahirkan berbagai macam subgenre yang secara keseluruhan dikenal sebagai musik rock.

Rock and roll bukan saja memengaruhi gaya bermusik, tetapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan bahasa. Rock n roll di anggap sebuah musik yang membawa suara kebebasan dan jiwa pemberontakan. Itu sebab musik rock menjadi inspirasi bagi kalangan muda yang sejalan dengan emosi jiwa yang penuh dengan gejolak dan keinginan.

Gambaran sosok itu ternyata tak jauh dengan kehidupan seorang vokalis rock dari grup band Powerslaves yang sudah 27 tahun malang melintang dijagat musik tanah air. Dalam kancah musik rock tanah air,grup band rock Powerslaves terbilang salah satu grup rock papan atas yang cukup dikenal dan banyak digandrungi jutaan slaver (red;sebutan bagi penggemar powerslaves) di seluruh tanah air dan juga luar negri.

Cuek dan Spontan

Adalah seorang Heydi Ibrahim, pria kelahiran Solo, 22 Maret 1970 tipekal orang yang spontan dalam pengakuannya. Jarang sekali sesuatu yang berkaitan dengan tampilan dan bermusik dengan sebuah perencanaan khusus atau dikonsep. Bila tiba tiba tercetus dalam hati kecil dan pikirannya bisa tiba tiba itu dilakukannya.

Aksi panggung Heidy Ibrahim/ Foto : Ist

Tahu Powerslaves otomatis mengenal sosok Heydi Ibrahim, Heydi adalah vokalis Powerslaves, satu di antara vokalis rock Indonesia yang mempunyai suara berkarakter dan sangat memukau. Suara Heydi selain bervibrasi juga memiliki resonansi bagus, bisa pergi dari bass ke tenor yang tinggi dengan mudah, membuatnya salah satu penyanyi rock paling fleksibel mengatur suaranya.

Diatas panggung Heydi pun cukup atraktif dan komunikatif menyapa slaver (red ; sebutan penggemar fanatik powerslaves). Tak jarang dalam aksi panggungnya penonton terhipnotis dan larut bernyanyi bersama. Selain jago mengolah vokal dalam bernyanyi, Heydi juga memiliki talenta melukis.

Heydi bak magnit dalam grup band Powerslaves.Lantunan suara Heydi  mampu mengangkat puluhan tembang hits powerslaves pada posisi teratas seperti karya lagu, Sisa, Find Our Love Again,Impian, Kau dan Aku,Bayang, Kutunggu, Jika Kau Mengerti, Jangan Kau Mati, dll.

Di akui Heydi, selama ini apa yang dilakoni di atas panggung kadang bisa terjadi begitu saja, tanpa dipikir di awal.”Kalaupun saya harus mati di atas panggung, Saya akan lakoni bila takdir berkata demikian,”ungkap Pemilik nama asli Prahoro Prijo Utomo Martadi alias Heydi Ibrahim.

Itu juga terjadi kala ia manggung di Magelang, di pertengahan tahun 1992. Menunggu jadwal manggung di urutan ke 27, sesaat sebelum tampil ia menceburkan diri dengan pakaian lengkap kekolam renang Hotel Trio tempat ia bermalam kala itu, hingga basah seluruhnya. Kemudian ia tampil hanya mengenakan kolor agar terlihat sensasional lain dari pada yang lain.

“Bila ingin menjadi seorang rocker sejati dan berani tirulah idolamu Axl Rose, biangnya sensasi.”papar Heydi sambil tertawa menceritakan  kejadian masa lalu tatkala mendapat tantangan dari seorang sahabat wartawan untuk tampil berbeda dari yang lain membawakan lagu ‘Welcome to Jungle -Guns N Roses’. Dari situ pula ia dikenal julukan Axl rose Njowo karena kemampuan vokalnya yang mirip dengan apa yang di punyai seorang penyanyi legend Axl Rose vokalis grup rock terkenal asal Amerika Serikat Guns and Roses.

Di akui Heydi, selama ini apa yang dilakoni di atas panggung kadang bisa terjadi begitu saja, tanpa dipikir di awal. “Semuanya terjadi begitu saja, baik dalam bernyanyi, beratraksi di stage panggung juga kepada fans terjadi begitu saja tanpa konsep.Pantangan menjaga suara juga Saya tidak ada pantangan.Mungkin merokok saya sudah berhenti karena faktor usia juga hehehe, “ ujar Heydi yang gemar memelihara burung dan penyuka binatang.

Hubungan Heydi dengan fans tak beda hubungan ayah dan anak. Mengalir saja, Heydi adalah sosok apa adanya dalam pengertian tidak pernah mengada ada. Ia tidak pernah peduli pendapat orang lain tentang dirinya. Dengan kata lain ia tidak terlalu memikirkan hal hal yang berpengaruh banyak bagi dirinya. “ Saya adalah Saya, dan Saya ingin menjadi diri Saya.Entah pendapat orang lain, mau terima monggo tidak pun tak masalah-No hart feeling,” ujar Heydi menegaskan.

Bahkan lagu find our love again ternyata recording yang dibuat, dinaikan satu step oleh Anwar Fatahillah.  Sebegitu cueknya ia bernyanyi baru di ketahuinya selama 23 tahun belakangan ini. Dalam arti kata Heydi selalu siap dengan keadaan apapun saat bernyanyi termasuk saat ia sedang terjangkit penyakit  cacar sekalipun ia tetap siap  membawakan 18 lagu dan dijabaninya.

Dalam konsep bermusik dan bernyanyi baginya yang utama adalah  kejujuran dan apa adanya. Mengalir sendiri tanpa hal hal yang akhirnya memberatkan dirinya agar lebih leluasa dalam tampilan dan berkarir. Di akui Heydi saat usia beranjak tidak lagi muda dan tidak lagi mampu pada nada tinggi. Alternatif yang dilakukan dalam bernyanyi   disesuaikan dengan suara falset. Dengan suara falset yang saat ini sering di tampilkan malah itu di akui orang menjadi sebuah iconik.

Heidy ersama Anwar Fatahillah, saat tour show /Foto : Ist

“Saya tidak pernah mikir akan kualitas vokal saya mau seperti apapun itu. Bagi saya pekerjaan seorang vokalis adalah menempatkan dirinya untuk bisa membawakan lagu yang diminta sebaik- baiknya.Kalo perlu konsekwensi mati di atas panggung Saya lakoni hehehe” papar Heydi berseloroh.

Pernah suatu ketika Heydi sering kali diminta mengajari seorang anak oleh orang tuanya bernyanyi, dengan bingung ia menjawab harus mengajari apa. Karena ia sendiri tak tahu kenapa ia bisa memiliki talenta bernyanyi. Bernyanyi adalah talenta otodidak yang mengalir saja dilakoni pada dirinya tanpa banyak hambatan.

“ Pernah saat latihan salah satu pemain bilang yuuk ikuti suara penyanyinya.Lantas Saya bilang- tipsnya jangan ikuti vokalis. Karena Saya sadar, Saya orang yang tidak paham notasi bermusik apalagi memainkan alat musik secara pintar.Saya hanya bisa melukis dan merasakan saja.”ujar Heydi.

Menurut Heydi, bernyanyi bersama para player di atas panggung adalah sebuah chemistry.Dimana bernyanyi sendiri yang dilakukannya tidak sebagus saat ada orang yang mengiringinya.

“Entah kenapa bisa gitu, Saya juga tak bisa menjawabnya. Yang jelas saya dengan Anwar di Powerslaves sudah ada chemistry tersendiri. Jangankan melihat dia bermain bas, Anwar membungkuk bawa bas saja Saya jadi lebih pede ingin menjerit bernyanyi,”ujar Heydi, yang merasakan bernyanyi dengan sahabat di PS menjadi lebih lepas dan sudah menyatu.

Ketika orang di atas panggung dipusingkan dengan tampilan, teknikal bahkan urusan sound dan miking (mic), Heydi mengakui tidak pernah kepikir masalah masalah itu dan tidak mau  jadi ribet.

” Crew Saya juga pernah bingung, selama ini saya bernyanyi hanya bermodal sebotol aqua saja kok bisa ya..Kenapa bingung toh, Saya punya suara, Saya punya telinga jadi ga perlu harus pakai monitor suara.” ungkap Heydi Ibrahim menceritakan.

 

BERSAMBUNG