JAKARTASATU.COM – Pada 16 Oktober 2018, genap sudah setahun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin Ibu Kota. Anies telah ditinggal wakilnya karena Sandiga Uno menglenggang maju menjadi Calon Wakil Presiden.
Setahun Anies. Apa hasilnya?
Setahun Anies, belum semua program diselesaikan. Setahun Anies program yang dijanjikan pada Pilkada DKI 2017 akan direalisasikan.
Setahun Anies, dinyatakan program yang telah dijanjikan tidak semuanya dapat terlaksana dalam setahun saja.
Setahun Anies merangkai dalam 6 bulan, 9 bulan, ataupun 24 bulan, begitu kata Mantan Menteri di kabinet Joko-JK.
Setahun Anies jadwal eksekusi program tersebut dari awal dikatakan pembangunan itu disusun dengan jadwal teknokrasi. Bukan disusun dengan jadwal politik, itulah alibi Anies.
Setahun Anies, sudah berikan saran agar jajarannya tetap fokus dalam merealisasikan program yang sudah direncanakan. Jadi dapat tercapai sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Setahun Anies, ya dalam satu tahun ini Anies telah membuat beberapa kebijakan yang menjadi sorotan publik.
Setahun Anies, gebrakan Tutup Hotel Alexis. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ambil putusan menghentikan seluruh operasi di Hotel Alexis. Keputusan ini diambil setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut izin usaha mereka.
Setahun Anies, 22 Maret itu surat pencabutan TDUP atas nama PT Grand Ancol Hotel
Setahun Anies, KJP Plus Bisa Ditarik Tunai Temui, Anies Baswedan membuat program Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus. Jika sebelumnya KJP tidak bisa ditarik tunai, KJP plus ala Anies memberikan kemudahan bagi penerima di mana KJP Plus bisa ditarik tunai. Tarik tunai ini hanya bisa dipergunakan untuk kursus-kursus di luar sekolah, sarapan pagi bagi siswa-siswi ataupun untuk transportasi ke sekolah. Adapun besaran KJP Plus berdasarkan tingkatannya dan porsi penarikan tunainya sebagai berikut: Siswa SD, senilai Rp 250 ribu, dapat ditarik tunai Rp 100 ribu per bulan. Siswa SMP, senilai Rp 300 ribu, dapat ditarik tunai Rp 150 ribu per bulan. Siswa SMA, senilai Rp 420 ribu, dapat ditarik tunai Rp 200 ribu per bulan. Siswa SMK, senilai Rp 450 ribu, dapat ditarik tunai Rp 200 ribu per bulan.
Setahun Anies, Mempercantik Wajah Jakarta lewat Patung Selamat Datang JPO Bundaran HI Dirobohkan, adanya JPO menghalangi Patung Selamat Datang yang filosofinya untuk menyambut tamu manca negara saat Asian Games 1962 lalu. Ada penampakan yang tak biasa di sekitar Bundaran HI. Tepatnya di tengah area tanah berumput yang di kelilingi jalan raya, berdiri, berdiri karya seni bambu yang dibentuk sedemikian rupa. Seni bambu itu diberi nama Getah Genih, seni instalasi dari bambu menambah cantik wajah ibu kota. Dia juga menata jalan di jantung Ibu Kota di Simpang Sarinah-Thamrin. Jalan protokol tersebut dilengkapi dengan jalur pedestrian lebar, zebra cross dan Yellow Box Junction (YBJ).
Setahun Anies, Wakil Ketua DPRD DKI M.Taufik ikut berkomentar mengenai capaian Anies Baswedan selama satu tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta menilai Anies cukup sukses menjalankan tugas dan memenuhi janji kampanyenya. Politikus Gerindra itu mencontohkan program DP 0 Rupiah yang sudah diluncurkan, hingga megaproyek reklamasi yang dihentikan oleh Anies beberapa waktu lalu. “Pertama DP 0 kan sudah dipesan kan, kemudian reklamasi dihentikan terus OKE OCE juga jalan bagus kan,” ujarnya.
Setahun Anies, telah mencabut reklamasi pantai utara. Anies Baswedan genap setahun memimpin Ibu Kota.
Setahun Anies, bukan minus kritikan. PDIP DKI Jakarta menilai salah satu program unggulan, yaitu OK OCE gagal.
Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono mengatakan Anies gagal menjadirkan hunian untuk rakyat miskin Jakarta. Hal itu menurutnya telah melanggar janji kampanyenya sendiri.
Gebrakan Anies Baswedan yang Jadi Sorotan Publik Selama 1 Tahun Menjabat Penjualan Mobkas Meningkat, Sistem Ganjil Genap Dinilai Tidak Efektif Ini Syarat Miliki Rumah DP 0 Rupiah bagi Warga Jakarta “Tidak ada rumah untuk rakyat miskin. Program DP 0 Rupiah yang sekarang menjadi SAMAWA jelas-jelas bukan untuk orang miskin, yakni untuk warga berpenghasilan Rp 4-7 juta perbulan,” kata Gembong di DPRD DKI, Senin (15/10/2018).
Gembong mempersoalkan target OK OCE yang tak terpenuhi. Ia menyatakan awalnya peogram itu dijanjikan untuk melahirkan 200 ribu pengusaha baru dengan 44 pos pengembangan Kewirausahaan di setiap kecamatan. Kenyataannya dari calon pengusaha baru yang sudah terdaftar sebanyak 54.564 orang. “Artinya, dalam setahun kepemimpinan Gubernur Anies baru berhasil mencetak pengusaha baru sekitar 3,31 persen jauh dari sasaran awal,” jelasnya. “Terbukti program OK OCE Gubernur Anies gagal total mencapai targetnya,” tambahnya.
Ada juga rencana Anies melegalkan becak di Jakarta juga dinilai PDIP tidak tepat dan tidak manusiawi. “Pemprov DKI harus mengalihprofesikan pengayuh becak ke sektor pekerjaan yang lebih manusiawi,” ujarnya.
Setahun Anies, juga soal Naturalisasi Sungai Program naturalisasi sungai dianggap PDIP tidak berjalan. Padahal, lanjut Gembong, saat ini telah memasuki musim penghujan. “Program ini tak kunjung tuntas pelaksanaannya, seperti Balai besar ciliwung cisadane, normalisasi kali pesanggarahan, pembebasan lahan yang belum sampai 40 persen,” jelasnya “Berdasarkan data BBWSCC, sebanyak 128 kelurahan rawan banjir di Jakarta. Letak kelurahan itu ada di sepanjang sungai yang belum tersentuh program normalisasi,” tandasnya.
Setahun Anies, itulah adanya jadi kalau catatan JakartaSatu ini melihat ada kekuatan baru sebenarnya soal Setahun Anies menjadi Gubernur. Maka jika yang kritik maupun yang masih kurang puas tak mengapa, toh baru setahu sudah seram loh Anies ini menutup Alexis, mengagalkan Reklamasi dan DP 0 persen ini kejutan yang selama ini belum pernah terjadi.
Setahun Anies, jadi jalan saja Bang Anies….Selamat setahun-mu menyimpan kisah sejarah kuat. Tabik!
AME, wartawan JakartaSatu.com