Mantan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Budi Kaliwono, menyebut penggantian dirinya dari jabatan tersebut bukan kejadian mendadak. Dia mengaku, sudah rencana tersebut, tiga pekan sebelum.

Rencana penggantian tersebut mencuat, usai digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).  “Ini RUPS. Ini sah. Saya sudah sejak tiga minggu lalu tahu. Jadi. ini bukan hal yang mendadak tadi malam,” tegas Budi di gedung Badan pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BPBUMD), Balai Kota, Jakarta, Senin (29/10/2018).

Budi menyebut, otoritas penggantian, dilakukan dan siapa yang menggantikannya, ada pada Gubernur DKI Jakarta. “Background saya dari swasta, dan saya harus menunjukan profesional murni, saya tidak bertanya ke Pak Gubernur. Karena pergantian pengurus ini wewenang pemegang saham dalam hal ini gubernur,” tandasnya.

Budi mengaku tidak ingin mempermasalahkan kebijakan pergantian Dirinya. Dia menyadari, backgroundnya sendiri swasta. Selain itu, penggantian dan rotasi jabatan menjadi wewenang para pemegang saham. “Kita terima saja, dan saya yakin Pak Gubernur sudah memikirkan yang terbaik. Harusnya Pak Agung (Direktur Baru Transjakarta) bisa lebih baik,” tandasnya.

Dia yakin, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sudah memikirkan yang terbaik dari kebijakan penggantian tersebut. Penggantian jabatan bisa menjadi bagian dari penyegaran dalam suatu BUMD. “Seharusnya Pak Agung Wicaksono (Dirut Transjakarta baru) akan lebih baik. Saya yakinkan itu,” ujar Budi.

Dia yakin Agung juga bisa meningkatkan jumlah penumpang Transjakarta setiap tahunnya. Selain itu, dia berharap integrasi antara bus transjakarta dan moda transportasi lain bisa lebih berkembang. “Mudah-mudahan nanti dengan Pak Agung, tahun depan bisa Rp300 juta. Dan dengan adanya MRT, LRT, integrasi yang ada nanti, 300 juta itu bukan angka yang mustahil,” tandasnya.

Dalam tiga tahun menjabat sebagai Dirut Transjakarta, Budi merasa sudah memberikan kinerja dengan maksimal, yang berdampak pada pencapaian Pt Transjakarta “Kami sudah melakukan segala hal maksimal. Tahun ini kita meningkat 40 persen dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya.

Berdasarkan data dari PT Transjakarta, dalam satu tahun terakhir, jumlah penumpang bus transjakarta melonjak. Dimana jumlah penumpang naik dari 420.000 orang per hari pada 2017 menjadi 720.000 orang per hari pada 2018.

Pada 2017, total penumpang transjakarta mencapai 144 juta. Budi pun yakin penumpang transjakarta pada akhir tahun 2018 ini bisa mencapai 190 juta. Budi dilantik sebagai Dirut PT Transjakarta hampir tiga tahun yang lalu, tepatnya pada 6 Januari 2016. Sebelum menjadi dirut, Budi merupakan Wakil Presiden Direktur PT Citra Maharlika Nusantara Corpora yang menjalankan layanan bus dan taksi Cipaganti.| JKST