ANIES TETAPLAH ANIES
By: Muchlis Hassan

Mengapa hanya seorang Anies Baswedan yang harus menerima panggilan dari Bawaslu, Padahal pejabat ( PNS ) yang lain juga banyak yang dengan terang-terangan memberikan dukungan Kepada pasangan KO-RUF, mengapa mereka tak di panggil…?

Mungkin itulah yang menyelimuti alam pikiran kawan-kawan semua, ada rasa jengkel, marah, emosi bahkan ada yang merencanakan untuk mendemo Bawaslu. SABAR KAWAN…..!! Jangan terjebak oleh permainan kubu sebelah, justru itulah yang mereka inginkan, saran saya biarkan Pak Anies dengan insting politiknya memainkan peranan tersebut, kita cukup memantau perkembangannya sambil ngopi.

Bagaimanapun juga keberadaan seorang Anies Baswedan dan Sudirman Said di kubu Prabowo telah membuat sejumlah kalangan Akademisi yang selama ini berada di kubu KO-RUF perlahan satu persatu mulai meninggalkan JKW, Pratikno yang selama ini selalu menjadi penyambung lidah antara JKW dan Kaum Akademisi mulai prustasi, karena satu persatu Para alumnus perguruan tinggi seperti UI, GAJAH MADA, TRISAKTI, dan Universitas lainnya sudah memberikan sinyal merapat ke kubu PRABOWO-SANDI, semua itu karena adanya sosok seorang Anies Baswedan di kubu Prabowo….

Jadi, dengan cara ” Mengkudeta ” Anies Baswedan, Kubu KO-RUF berharap mendapatkan ” panggung ” politiknya. Sebagaimana seperti yang kita lihat, karena hari demi hari ke inginkan kuat dari masyarakat menginginkan pergantian kepemimpinan terus bergelora, sehingga untuk menahan laju semangat tersebut, di perlukan sebuah ” insiden ” by desain yang skenario terburuknya adalah untuk kepentingan JKW.

Anies adalah seorang master Narasi yang mumpuni, dan saya sangat yakin sekali pada saatnya nanti Anies akan membuka kartu AS-nya kembali menari – nari seperti di Pilkada DKI.

DemokrasiSejuk

PemiluDamai

2019PrabowoPresiden

AniesBaswedanKereeennn