Jakartasatu.com – Pemilihan umum dan presiden yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019 tinggal menghitung hari. Bagi peserta pemilu,pelaksanaan hari pencoblosan tentu makin marak dengan kampanye terbuka, Namun begitu masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dengan berbagai hal positif dalam menyikapi pelaksanaan hajat demokrasi 5 tahun sekali di Indonesia.
“Banyak hal yang perlu disikapi dalam pemilu kali ini,terutama untuk urusan pilpresnya,” kata Ferry Mursyidan Baldan, Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandi dalam acara Deklarasi Relawan Smangat89 dan Kawal TPS#02, Sabtu (30/3/2019) di sekretariat BPN Prabowo-Sandi, jalan Kertanegara 6 Kebayoran Baru Jakarta.
Menurut Ferry, bagi masyarakat selain pesta demokrasi yang dilakukan lewat sosialisasi dan kampanye di masyarakat, hal yang tidak kalah penting adalah para pemilih terutama para relawan yang mendukung sebaiknya juga dapat mengawasi jalannya proses penghitungan suara dengan cermat dan seksama agar proses penghitungan hasil pemilihan tidak terjadi kecurangan di TPS tempat memilih.
“Banyak hal yang perlu kita awasi bersama. Mulai dari hadirnya warga negara asing yang tidak dikenal dan dicurigai dan ditandai bila perlu, hingga proses penghitungan kartu suara setelah pencoblosan,”ujar Ferry kepada 100 orang pengurus dan anggota Relawan Smangat89 (alumni SMA/SMK angkatan 89) yang mengikuti acara deklarasi dan tutorial kawal TPS untuk no urut 02.
Menurut mantan Menteri Agraria dan Tata ruang di kabinet kerja Joko Widodo-Jussuf Kalla yang kini berlabuh dalam tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi ini, mengungkapkan banyak hal kecurangan dilapangan bisa terjadi.
Untuk itu Ferry berharap banyaknya para relawan yang mendukung pasangan no urut 02, bisa bersinergi dengan koalisi partai pendukung maupun BPN Prabowo-Sandi dalam melakukan pengawasan pemilu diberbagai tempat TPS di Indonesia maupun diluar negeri agar pemilu berjalan jujur dan adil.
“Apa yang dilakukan relawan Smangat89 ini dalam usaha kawal TPS 02, sangat saya apresiasi. Bila perlu ada anggota relawannya bisa menjadi satgas yang turun menjadi saksi di TPS TPS tempat para anggotanya memilih.Dengan begitu validitas suara sah akan menjadi penguatan data yang dimiliki BPN nanti, sekaligus meminimalisasi kecurangan dilapangan,” ujar Ferry usai memberi pengarahan para relawan Smangat 89.
Menanggapi, tutorial Kawal TPS via aplikasi android yang akan dilakukan oleh para relawan Smangat 89, menurut Ferry adalah sebuah program aplikasi android yang cukup simpel dan murah dilakukan. Bagi relawan Smangat 89 yang rata rata berpendidikan tentu ini sangat membantu perolehan suara bagi Prabowo-Sandi, dimana menurutnya Prabowo-Sandi diberbagai tempat di seluruh Indonesia dan luarnegri mendapat dukungan masyarakat yang cukup besar ketimbang petahana.
“Sebaiknya kemenangan yang akan diperoleh minimal 8 persen atau diatasnya, jangan menang tipis. Itu sebab sinergisitas para relawan dan pendukung prabowo Sandi dapat lebih giat dalam berpartisipasi disisa waktu yang tinggal beberapa hari lagi.”ujar Ferry.
Dengan kader kader relawan potensial yang dimiliki Smangat 89,diharapkan perolehan kemenangan Prabowo-Sandi lebih kuat sesuai target.”Melihat info profil relawan Smangat yang cukup berpotensi dan semangat yang dimiliki para relawan dan masyarakat luas pendukung, Insya Allah kemenangan dapat diperoleh dengan angka yang signifikan,”ungkap Ferry.
Dengan turunnya SK dari BPN Prabowo Sandi untuk Relawan Semangat 89 di awal bulan maret lalu, menurut Ketua Relawan Smangat 89, Tras Rustamaji bagaikan mendapat recharge energi semangat baru dalam melakukan kegiatan yang di instruksikan BPN Prabowo Sandi.
“Untuk menjadi Relawan resmi Prabowo-Sandi memang tidaklah mudah dengan kriteria yang dilakukan BPN, namun Alhamdulillah akhirnya SK itu turun juga didetik detik terakhir.” ungkap Tras, seorang ahli IT lulusan Manchester University, Inggris.
Memanfaatkan waktu yang tinggal beberapa hari kedepan, Tras akan memaksimalkan anggota relawannya agar dapat memantau dan mengawasi TPS TPS tempat mereka memilih. Selain terus mensiosialisasikan program kawal TPS yang dibuat oleh seorang anggota relawan Smangat 89, Hermansyah, seorang sarjana lulusan ITB yang pernah menjadi saksi kunci kasus chat HRS, yang telah di SP3 (Surat Penghentian Penyidikan Perkara).
Agar kegiatan kawal TPS menjadi efektif, menurut Tras, perlu adanya pemantapan dan pembekalan pembelajaran yang serius dengan para anggota dan pengurus relawan. “Ya kami disini harus memberi pembekalan, apa yang harus dilakukan, termasuk aplikasi apa saja yang harus disiapkan untuk pengawasan dan monitoring TPS, agar kegiatan bisa menjadi lebih efektif bukan malah kontra produktif,” papar Tras.
Hermansyah bukan satu satunya orang yang membuat aplikasi pengawalan, banyak orang membuat aplikasi kawal TPS.Yang berbeda di buat Hermansyah dalam aplikasi arsitektur maupun mekanismenya android itu adalah dengan menggunakan aplikasi whatsaap, dimana aplikasi itu menurut Hermansyah tahan terhadap serangan hacker (hacker proof), agar data yang dimiliki dapat benar benar terjaga.
“Aplikasi berbasic server tentu sangat lemah diserver, namun teknologi yang saya gunakan memiliki infrastruktur yang sangat besar untuk mengakomidir milyaran subscriber. Bisa jadi saat hari H server server akan down bila digunakan jutaan orang dalam waktu bersamaan. Untuk itu saya mencari cara bagaimana mengantisipasi itu semua dengan aplikasi teknologi yang saya gunakan,”ungkap Hermansyah.(JKST/Beng Aryanto)