Perampok dan Pencuri Pasti Gelisah

By Asyari Usman

Sehebat apa pun kemahiran para perampok, pencuri, pencopet dalam beraksi dan kemudian bersandiwara, pasti akan terlihat kegelisahan di wajah mereka. Bagaimanapun akan tertangkap. Sebab, seorang pencuri atau perampok akan memikul beban kesalahan yang sangat besar.

Mereka tak akan bisa bersembunyi. Mental mereka sangat lemah. Bisa saja mereka punya sekian banyak anggota geng perampok untuk menggertak masyarakat agar tidak coba-coba mempersoalkan perampokan yang mereka lakukan. Tapi, kekuatan warga kampung tak akan bisa mereka lawan.

Sudah ratusan kali terjadi cerita tentang perampok atau pencuri hebat berbadan kekar yang babak-belur di tangan warga yang hanya pakai sarung ketika mengejar mereka. Padahal, para perampok itu sudah menyiapkan diri dengan segala macam perlengkapan.

Banyak perampok yang membawa senjata api, senjata tajam, berbadan kekar, dlsb. Tapi, ketika orang sekampung meneriakkan ada maling, belum pernah ada cerita bahwa para perampok itu malah datang menghadapi massa. Yang sering kita dengar adalah perampok atau pencuri yang lebam-lebam, benjol, patah tulang rusuk, dsb, karena tertangkap warga.

Begitulah mungkin para perampok yang menggarong kemenangan Prabowo Subianto (PS) di pilpres 2019. Untuk sementara ini mereka bisa tampil necis seolah tak bersalah. Seolah bukan perampok.

Namun, rasa bersalah itu pasti menggerogoti mental mereka. Mereka otomatis menjadi lemah. Para perampok pasti gelisah. Meskipun mereka sudah terlatih dan berpengalaman merampok atau mencuri. Meskipun canggih menghilangkan jejak.

Moril mereka rendah. Moral pun lucah. Karena mereka melakukan kejahatan. Mereka merampok hak orang lain.

Pak Prabowo yang menjadi korban perampokan pilpres, harkat dan martabatnya berada jauh di atas akhlak para perampok. Korban pasti akan mendapat simpati dan dukungan dari rakyat. Apalagi rakyat sudah sangat kenal dengan kepribadian Pak PS.

Bisa saja para perampok berusaha tampil bersih. Mencoba marah-marah. Bahkan tak jarang menyalahkan orang yang dirampok.

Tapi, itu tak akan bertahan lama. Yang salah tetap akan salah. Yang benar akan selalu teruji. Para perampok dan pencuri pasti akan gelisah. Tak akan bisa tidur nyenyak. Tak akan bisa menyembunyikan hasil rampokannya. Mereka dikejar-kejar bayangan.

(Penulis adalah wartawan senior)