Prihatin Tragedi 2409

754
Jaya Suprana

TERBERITAKAN bahwa banyak mahasiswa menjadi korban bentrokan dengan aparat di sekitar Gedung DPR RI pada tragedi kemanusiaan yang terjadi pada 24 September 2019 .

Mahasiswa

Berdasarkan pantauan ayojakarta.com di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Angkatan Laut (AL) Mintoharjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat puluhan mahasiswa dari berbagai universitas dirawat. Petugas medis RS Mintoharjo yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, kebanyakan mahasiswa yang dirawat lantaran kekurangan oksigen dan benturan benda keras di bagian kepala.

Namun, petugas tersebut enggan memberikan detail informasi terkait kondisi korban. Hingga berita ini diturunkan, tidak ada informasi korban meninggal dunia. Namun, kondisi di sekitar rumah sakit cukup tegang lantaran banyak rekan mahasiswa yang lain khawatir dengan kondisi rekannya yang dirawat.

Berita tersebut dibenarkan oleh Sandyawan Sumardi sebagai pimpinan Posko Bantuan Darurat Kemanusiaan Jaringan Relawan Kemanusiaan Indonesia yang sempat kekurangan ambulance dalam upaya menolong para korban tragedi 2409 sampai sibuk mengirimkan SMS “Kalau bisa tetap saja tanyakan kalau ada yang punya ambulance karena kami benar-benar kewalahan ! “.

Wartawan

Kantor Berita Politik RMOL.ID memberitakan bahwa seorang wartawan online dari Kompas.com bernama Ajeng mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari aparat kepolisian lantaran merekam Brimob yang tengah mem-bully demonstran di kawasan JCC, Senayan, Jakarta.

“Saya wartawan pak, saya dilindungi undang-undang pers,” teriak Ajeng.

Kemudian seorang wartawan online dari media IDN Times bernama Vanny juga mendapatkan perlakuan serupa. Vanny sempat ditarik bajunya oleh aparat kepolisian dan meminta menghapus video yang telah direkam.

Polisi

Kantor Berita ANTARA memberitakan bahwa Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menyatakan seorang anggota polisi korban ricuh demo mahasiswa di DPRD Jawa Barat sampai malam hari 24 September 2019 masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kabid Humas Polda Jabar Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan bahwa aparat keamanan tersebut mengalami luka serius di bagian kepala akibat terkena batu (lemparan batu) atau benda keras.

Dia mengatakan jumlah aparat polisi yang terkena imbas ricuh demo mahasiswa di Bandung ada sembilan orang. Dia menjelaskan rata-rata korban dari pihak polisi terluka akibat lemparan batu atau benda keras, namun Trunoyudo memastikan delapan korban sudah tidak dirawat.

Bharatayudha

Sebagai warga Indonesia, saya merasa prihatin bahwa sesama warga Indonesia jatuh sebagai korban kekerasan yang dilakukan sesama warga Indonesia terhadap sesama warga Indonesia, setelah 74 tahun bangsa Indonesia berhasil mengusir kaum penjajah dari persada Nusantara.

Memprihatinkan, kini bangsa Indonesia bukan memusuhi bangsa penjajah namun malah saling bermusuhan dengan sesama bangsa sendiri.

Memprihatinkan, bangsa Indonesia sedang menyelenggarakan Bharatayudha terhadap sesama bangsa sendiri. Makin memprihatinkan bahwa saya sebagai rakyat jelata terbukti sama sekali tidak berdaya mencegah bangsa saya melakukan kekerasan terhadap sesama bangsa sendiri.

Menyadari ketidakberdayaan diri sendiri, maka dengan penuh kerendahan hati saya bersujud memanjatkan doa permohonan kepada Yang Maha Kuasa berkenan menyadarkan bangsa Indonesia. Terutama para beliau yang sedang berkuasa yang dipilih oleh rakyat untuk mengabdikan diri kepada negara, bangsa, dan rakyat Indonesia, berkenan menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia terhadap sesama rakyat Indonesia. AAMIIN .

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

sumber: RMOL