JAKARTASATU.COM — Saat ini keberadaan perempuan belum sepenuhnya kuat dalam soal kepemimpinan. Ruang geraknya masih tidak pernah dijadikan perhatian. Namun, ketika semua orang mengetahui potensi besarnya perempuan merupakan hal yang sudah semestinya diperhatikan dan mendapat ruang luas.
Peran perempuan di dalam kepemimpinan di Indonesia sebenarnya luar biasa. Keinginan perempuan untuk mendapatkan ruang pun lebih besar di dalam kancah politik pun akhirnya terakomodasi.
Ini dapat dilihat dengan adanya kuota 30% untuk pengurus parpol dan pencalonan anggota legislatif. Perempuan harus memainkan perannya dalam mewujudkan demokrasi yang tidak bias gender sekaligus sebagai bukti kedewasaan suatu bangsa.
Hadirnya sosok perempuan ke kancah politik di daerah pun mengeliat. Dan di daerah-daerah membawa kecenderungan baru dalam konteks kekinian. Perempuan ingin dunia memperlakukan kaumnya secara proporsional. Kecenderungan inilah yang salah satunya berimplikasi kuat, perempuan bersaing dengan kaum laki-laki untuk menjadi pemimpin di daerah menjadi fenomena tersenidiri.
Sosok ini kini hadir di Makasar. Adalah Julia Putri Noor dari sisi profesionalitas, intelektualitas, integritas, kemampuan kepemimpinannya telah tercatatsecara track record-nya di dalam mengurus organisasi dan pembinaan dalan dunia pendidikan.
Julia Putri Noor bisa dibilang srikandi masa depan. Kini Ia masuk dlam bursa besar Pilkada 2020 di kota Makasar, Ia merupakan sosok asli Makasar yang ingin mengabdi tanh kelahirannya, dan ia ingin buktikan keahliannya di Jakarta ke tanah asal dan berharap kepercayaan ini jadi landasan kemampuan Julia sebagai perempuan Indonesia.
Dalam Pilwalikota Makasar 2020 Julia Putri Noor akan menajadi sebagai salah satu kandidat perempuan. Kiprah peran politik Julia Putri Noor tak usah diragukan. Dan ia berani muncul dengan konsep Salam Cinta untuk bertarung dalam Pemilukada 2020 Kota Makasar.
“Masih ada waktu untuk melakukan sosialisasi pencalonan saya, namun tim sudha terbetuk dan berbagai bentuk komunikasi politik dan publik bisa dilakukan untuk mendukung agar bisa lebih dikenal publik,” ujar Julia Putri Noor kepada Redaksi pekan lalu.
Kiprah politik perempuan yang makin seriusan akan ikut bertarung di Pemilihan Walikota Makassar (Pilwalkot) 2020 dengan mendaftar dan mengembalikan Formulir di Partai PDI Perjuangan, ke partai Perindo. Kehadiran JPN yang dikenal sebagai ‘Top Woman Professional’ ini, tentu memberi warna tersendiri dalam percaturan politik di Pilwalikota Makassar.
Julia adalah kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan ini juga diketahui adalah cucu Mayor Purn Dr. H Arifin Noor dan Kolonel Pol As Gani. Selama ini, Julia Putri Noor dikenal aktivis wanita pegiat perlindungan anak melalui lembaga yang didirikannya, yakni Jendela Pendidikan Nusantara (JPN).
Pengabdian dan dedikasi Julia Putri Noor dalam bakal calon Walikota Makassar 2020 mendatang Julia merupakan satu-satunya perempuan.
Julia Putri Noor maju pada kontestasi politik lima tahunan itu, bukan karena ambisi, melainkan karena dorongan dari masyarakat milenial dan sejumlah tokoh.
Di ranah publik Makasar dia akan dikuatkan dengan Tim yang terus sosialisasi. Tak kalah dengan calon lain yang menarik dari Julia banyaknya artis-artis Jakarta mendukung. Salah satunya Adinda Bonita aktris laga yang mengatakan, “Saya mendukung Ka Julia jadi pempimpin di Makasar,” jelasnya.
Makasar dan mungkin rakyatnya kini memang perlu alternatif baru dan pemimpin. Jadi jika Julia berhasil maka bisa jadi Kota Makasar akan mendpat sentuhan kelembutan dalam politik agar kehidupan politik jadi damai dan santun. Kehadiran perempuan tentu akan membuat kehidupan politik semakin bergairah dan penuh dinamika dalam kehidupan demokrasi. Dan Julia adalah harapan baru itu. Gamara Mentong. Tabik ..!!|JKT/RTS