Peserta didik di SMA Santo Yosef, Pangkal Pinang, Bangka, kini memiliki pengalaman untuk belajar secara digital menggunakan Samsung Galaxy A with S Pen yang disediakan di dalam Samsung Smart Learning Class yang diserahterimakan dari Samsung Electronics Indonesia kepada SMA Santo Yosef, hari ini (21/11). Dengan menggunakan Samsung Galaxy A with S Pen, peserta didik dapat menggunakan aplikasi PesonaEdu untuk buku digital interaktif dan aplikasi i-Jakarta dan Perpustakaan Nasional untuk perpustakaan elektronik. Selain konten pembelajaran, terdapat juga manajemen sistem pembelajaran, myscool, di mana guru dapat mengontrol apa saja yang akan disampaikan kepada murid, mulai dari penggunaan tombol, pembatasan materi yang akan disampaikan, hingga membagikan hasil pembelajaran kepada orang tua murid.
Peserta didik di SMA Santo Yosef, Pangkal Pinang, Bangka, kini memiliki pengalaman untuk belajar secara digital menggunakan Samsung Galaxy A with S Pen yang disediakan di dalam Samsung Smart Learning Class yang diserahterimakan dari Samsung Electronics Indonesia kepada SMA Santo Yosef, hari ini (21/11). Dengan menggunakan Samsung Galaxy A with S Pen, peserta didik dapat menggunakan aplikasi PesonaEdu untuk buku digital interaktif dan aplikasi i-Jakarta dan Perpustakaan Nasional untuk perpustakaan elektronik. Selain konten pembelajaran, terdapat juga manajemen sistem pembelajaran, myscool, di mana guru dapat mengontrol apa saja yang akan disampaikan kepada murid, mulai dari penggunaan tombol, pembatasan materi yang akan disampaikan, hingga membagikan hasil pembelajaran kepada orang tua murid.

JakartaSatu.com – 21 November 2019, Terus berkomitmen untuk secara aktif mendukung peningkatan pendidikan di Indonesia, Samsung Electronics Indonesia (SEIN) membuka Samsung Smart Learning Class (SSLC) di SMA Santo Yosef, yang menjadi ruang kelas digital untuk tingkat SMA yang pertama di Bangka. Selain membuka SSLC, Samsung bekerja sama dengan Habitat for Humanity telah merampungkan 80 rumah layak huni dan akan dilanjutkan pembangunan 28 rumah layak huni lainnya di desa Penagan, Bangka, hingga tahun 2020. Selain itu, sebanyak 98 sambungan air, 5 unit MCK umum, serta saluran drainase sudah selesai dibangun dilengkapi dengan terlaksananya pelatihan pola hidup sehat dan peningkatan perekonomian keluarga bagi masyarakat setempat.

Keberadaan SSLC di SMA Santo Yosef yang merupakan kelas digital untuk tingkat SMA yang pertama di wilayah Bangka diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para pendidik, peserta didik, dan komunitas pendidikan sekitar untuk meningkatkan efektivitas kegiatan belajar karena dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan mendorong keingintahuan bagi siswa, serta membantu guru mulai dari mencari materi ajar, maupun untuk dijadikan alat peraga yang lebih interaktif dan berkualitas. Serah terima penggunaan ruang SSLC dari Samsung kepada pihak SMA Santo Yosef dilakukan hari ini (21/11) di SMA Santo Yosef dan dilakukan oleh Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia kepada RD. Servasius Samuel, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Ketua Yayasan Tunas Karya.

“Samsung senang dan bangga dapat memanfaatkan teknologi kami untuk memfasilitasi SMA Santo Yosef dengan SSLC yang merupakan kelas digital di tingkat SMA yang pertama di Bangka. Sebagai salah satu cara berkontribusi pada dunia pendidikan di Indonesia, SSLC telah sejalan dengan program pemerintah dalam pelaksanakan digitalisasi sekolah di seluruh Indonesia dan sesuai dengan memorandum Samsung bersama Kemendikbud untuk program Samsung Indonesia Cerdas, yaitu mengoptimalkan peran teknologi dalam dunia pendidikan, baik untuk penciptaan kualitas juga untuk mempercepat pemerataan materi pendidikan yang menjangkau seluruh Indonesia,” papar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia. SSLC dilengkapi Galaxy Tab A with S Pen yang di dalamnya telah ditanamkan aplikasi materi pembelajaran berupa buku digital interaktif dan perpustakaan elektronik untuk berbagai mata pelajaran pada semua tingkatan, serta manajemen sistem pembelajaran untuk memantau pemanfaatan Galaxy Tab A oleh para peserta didik di sekolah. Selain Galaxy Tab, SSLC juga didukung dengan Samsung Smart TV, Samsung AC, dan WLAN (Access Point) untuk memberikan pengalaman saling terkoneksi dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.

Untuk mempersiapan pemanfaatan kelas dan fasilitas SSLC secara maksimal, Samsung memberikan pelatihan (train the trainer) kepada para pendidik yang ada di SMA Santo Yosef, antara lain penggunaan gawai, pemanfaatan aplikasi digital, serta pengenalan materi-materi pembelajaran yang telah ditanamkan di dalam gawai tersebut. Para pendidik juga diharapkan mampu menyesuaikan paradigma mengajarnya agar dapat menjadikan proses pembelajaran sebagai pusat perhatian di dalam kelas. Dengan para pendidik yang sudah memahami paradigma dan mekanisme yang dijalankan di SSLC, diharapkan akhirnya peserta didik dapat memanfaatkan secara maksimal perangkat teknologi dan aplikasi digital untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik.

Fasilitas SSLC juga terbuka bagi masyarakat di luar SMA Santo Yosef dengan jadwal yang telah ditentukan dan disepakati, seperti pendidik dan peserta didik dari sekolah sekitar. Kelompok masyarakat seperti PKK dan Karang Taruna, juga terbuka untuk menjadi bagian dari komunitas SSLC.

“Kehadiran Samsung Smart Learning Class merupakan langkah besar kami untuk menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang fasih mengoptimalkan teknologi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik untuk Indonesia. Kami percaya, teknologi akan mempercepat proses pembelajaran dan lebih menyenangkan bagi anak didik kami. Kelengkapan konten, manajemen sistem pembelajaran, perangkat pendukung, dan pelatihan yang disediakan Samsung sangat memudahkan kami mengaplikasikan kelas digital ini dalam proses pembelajaran, sesuai dengan visi Yayasan Tunas Karya, Pelayanan yang Unggul dan Terdepan dalam Bidang Pendidikan,” ungkap Frans, S.Pd.Ekop, Kepala Sekolah SMA Santo Yosef.

Di dalam Galaxy Tab A with S Pen sebagai perangkat belajar, Samsung telah membenamkan konten pembelajaran yang sesuai dengan arahan pemerintah dan memudahkan para murid untuk mempelajari pelajaran dengan metode interaktif dan menyenangkan. Antara lain, buku digital interaktif dari PesonaEdu, I-Jakarta, dan Perpustakaan Nasional. Selain konten pembelajaran, terdapat juga manajemen sistem pembelajaran, myscool, di mana guru dapat mengontrol apa saja yang akan disampaikan kepada murid, mulai dari penggunaan tombol, pembatasan materi yang akan disampaikan, hingga membagikan hasil pembelajaran kepada orang tua murid.

Nenek Arbah (74) merupakan salah satu penerima manfaat dari program Bangka yang merupakan kolaborasi antara Samsung Electronics Indonesia dengan Habitat for Humanity Indonesia yang membangun kembali rumahnya menjadi layak huni setelah lama tinggal bersama anak keempatnya yang sakit dalam gubuk kecil, pengap, dan tanpa sekat. Semenjak mulai tinggal di dalam rumahnya yang baru yang memiliki sanitasi dan akses air bersih, Nenek Arbah merasakan kualitas kesehatan ia dan anaknya meningkat dan merasa lebih bahagia. Berfoto bersama: Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono, Nenek Arbah,dan GM Corporate Engagement Habitat for Humanity Indonesia, Nico Kiroyan. Pada kedua foto dapat dilihat rumah Nenek Arbah sebelum dan sesudah dibangun kembali dan telah memenuhi standar rumah layak huni.
Nenek Arbah (74) merupakan salah satu penerima manfaat dari program Bangka yang merupakan kolaborasi antara Samsung Electronics Indonesia dengan Habitat for Humanity Indonesia yang membangun kembali rumahnya menjadi layak huni setelah lama tinggal bersama anak keempatnya yang sakit dalam gubuk kecil, pengap, dan tanpa sekat. Semenjak mulai tinggal di dalam rumahnya yang baru yang memiliki sanitasi dan akses air bersih, Nenek Arbah merasakan kualitas kesehatan ia dan anaknya meningkat dan merasa lebih bahagia.
Berfoto bersama: Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono, Nenek Arbah,dan GM Corporate Engagement Habitat for Humanity Indonesia, Nico Kiroyan.
Pada kedua foto dapat dilihat rumah Nenek Arbah sebelum dan sesudah dibangun kembali dan telah memenuhi standar rumah layak huni.

“Kolaborasi Habitat for Humanity Indonesia bersama Samsung Electronic Indonesia untuk menyediakan rumah layak huni bagi warga Bangka saat ini sudah mencapai 80% dan kami siap wujudkan komitmen untuk menyelesaikan seluruhnya dengan tepat tahun depan. Kami juga berharap dibangunnya SSLC mampu tingkatkan kualitas belajar bagi siswa SMA dan tentunya berharap kolaborasi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Bangka dan bisa menjadi inspirasi bagi warga korporasi lainnya untuk bersama-sama kita membangun untuk Indonesia yang lebih baik lagi,” ujar Nico Kiroyan, General Manager Corporate Engagement Habitat for Humanity Indonesia. (WAW|Jak1)