Wah Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak akan diselenggarakan kembali pada tahun 2020 mendatang. Ada 270 daerah yang akan mengikuti Pilkada Serentak dengan 107,5 Juta jiwa masuk Data Penduduk Pemilih Potensi Pemilu (DP4).

Pilkada 2020 untuk sementara berjumlah 107,5 juta jiwa. Data tersebut merupakan jumlah pemilih potensial untuk 270 daerah atau pada 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota yang akan menggelar Pilkada 2020. Ditjen Dukcapil mencatat untuk laki-laki sebanyak 53,9 juta jiwa dan perempuan 53,6 juta jiwa, data ini secara resmi Diluncurkan KPU Demi mendukung penyelenggaraan pilkada agar berlangsung sukses, Kemendagri melakukan beberapa upaya penting terhadap data kependudukan saat ini.

Data ini untuk seluruh Indonesia, jadi ini sebagai bahan dari yang akan terlobat dalam 2020 itu menarik ditelaah.

Analis dan pengamat politik dari Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI), Gede Munanto, dalam rilisnya menyebutkan bahwa Pilkada 2020 ini lebih kuat, arahnya kedalam pemimpin yang masih muda dan figur milenial akan masuk bursa. Hal ini terbukti kuat dan akan masuk ke bursa bakal calon-bakal calon yang mjncul.

Data sementara kami coba di Solo anaknya Presiden Jokowi, di Medan mantunya Presiden Jokowi dan akan bersaing dengan Dahnil Anzar Simanjuntak, ada juga calon muda di Walikota Surabaya dr Gamal Albinsaid akan tarung Pilkada Surabaya, di Makassar ada Julia Putri Noor aktivis muda dunia pendidikan dan ada Bakal calon Bupati Tasikmalaya Jawa Barat periode 2020-2025 ini bisa jadi paling muda usia 25 Tahun Maulidan Isbar (Milenial) dll.

“Dalam Pilkada 2020 PKKPI  mencatat sejumlah nama dan ada nama kuat dalam calon tersebut mayoritas muda semua. Rilis PKKPI dalam waktu dekat disamoaikan hasil surveinya,” kata Kandidat Doktor Politik Komunikasi dari Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung ini, Rabu (4/12/2019) kepada redaksi.

Munanto mengatakan, Pilkada 2020 meskipun masih 7-8 Bulan lagi, tetapi pesta demokrasi di ini makin panas dan ramai, hampir semua partai yang punya kursi sibuk menyiapkan seleksi balon.

“Semoga saja Partai-partai saat ini sedang menjaring sejumlah kandidat dapat memilih calonnya yang pas dan membangun daerahnya dengan baik,” tambahnya.

Jika berkaca pada yang saat ini ramai, tentang 7 Staf Khusus Presiden yang Milenial apakah tren pemimpin kepala daerah ini akan berpihak kepada yang muda?

Yang jelas pada saatnya 23 September 2020, nanti kita lihat. Apakah pemimpin Milenial akan mampu menjadi panggung politik baru atau hanya akan sekadar menghiasi hiburan Pilkada saja. Saya tak tahu.

Aendra Medita