Menkes Budi Gunadi Sadikin/Ist

JAKARTASATU.COM – Pertamina merupakan salah satu perusahaan milik negara penyumbang dividen dengan jumlah terbesar, begitu dikatakan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Budi Gunadi Sadikin yang juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), di kantornya, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

“Jadi kalau ditanya, dividen Bu Nicke (Widyawati, Dirut Pertamina) salah satu kasir paling besar dari BUMN, karena setorannya paling besar,” kata Budi meyakinkan.

Lebih lanjut, Budi menyatakan, nilai keuangan Pertamina tercermin dari pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan selama 2019 yang mencapai USD 9 miliar.

Tentunya pencapaian tersebut sangatlah besar, bahkan menurut Budi berada di atas BUMN lain seperti halnya PT Freeport yang sekitar USD 4 miliar.

“Keuangan Pertamina sangat kuat. EBITDA mereka USD 9 miliar. Itu di atas USD 2,5 miliar saja sudah besar sekali. Jadi kemampuan keuangannya enggak ada masalah,” urai Budi.

Apalagi menurut Budi saat ini Pertamina berhasil mengukir berbagai pencapaian yang  bagus, salah satunya termasuk sudah tidak mengimpor diesel lagi sejak Maret kemarin.

“Sejak April, Pertamina juga sudah tidak impor avtur. Jadi dua-duanya (diesel dan avtur) sudah tidak impor lagi karena kilangnya Pertamina sudah bisa produksi sesuai kebutuhan domestik,” puji Budi.

“Malah sudah bisa ekspor avtur. Jadi kalau ada omongan Pertamina masih impor, itu perlu dikoreksi. Yang masih impor tinggal gasoline,” imbuhnya menandaskan.

Sedangkan, terkait dengan jabatannya sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), beberapa waktu lalu Budi pernah mengaku dirinya telah memiliki sejumlah trobosan baru untuk membenahi sistem bisnis di Pertamina. Salah satunya ia akan mengubah pola bisnis dari yang sebelumnya bergantung pada energi fosil, menuju ke arah energi ramah lingkungan.

“Saya masih baru jadi wakil komisaris utama. Ya mungkin harus diubah dikit energi sistem dari sisi production dan distribution. Sistem berubah, Jadi source primary energy dulu sebagian besar fossil, sekarang diganti dengan other source,” ujarnya beberapa waktu lampau seraya menjelaskan salah satu energi ramah lingkungan yang akan dijalankan Pertamina ke depan yaitu energi tenaga surya atau solar energy. |WAW