Menteri BUMN Erick Thohir berbicara di hadapan peserta Milenial Fest 2019 di Jakarta, Sabtu (14/12/2019)/ANT

JAKARTASATU.COM – Pembenahan besar-besaran di BUMN masih dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir. Tak terkecuali perhatian Erick juga menyasar masalah dana corporate social responsibility (CSR) BUMN yang menurutnya cukup besar. Karena itu menurut Erick, CSR harus lebih banyak memberikan manfaat pada rakyat.

“Kita berkontribusi besar untuk pembangunan bangsa Rp 467 triliun dari dividen dan pajak. Tapi mana kue yang besar? Ini yang mau disinergikan. Bukan salah dan benar menteri sebelumnya, kita harus moving forward. Setiap pemimpin ada kelebihan dan kekurangannya,” jelas Erick saat menghadiri acara Millenial Fest 2019 di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (14/12/2019).

Berdasar data yang diketahuinya, menurut Erick saat ini dana CSR BUMN yang mengalir ke sektor pendidikan hanya 22% setiap tahun dan untuk kepedulian lingkungan hanya 1%.

“CSR di BUMN ini yang spread out-nya selama ke mana-mana mau saya betulkan dan fokus ke sektor pendidikan,” tegasnya.

Apalagi menurut pengamatannya penyebaran CSR BUMN sejauh ini masih berpusat di Jawa saja. Padahal anak-anak di luar Jawa tentunya juga perlu mendapatkan kualitas pendidikan yang sama.

“Makanya kita mau naikkan CSR pendidikan kalau bisa 30%, lingkungan 5%. Boleh dong menteri baru fokus ke situ,” pinta Erick menambahkan.

Rencananya nanti untuk pendidikan bisa berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan bekerja sama dengan lembaga pendidikan yang sudah ada. Contohnya menurut Erick yaitu kolaborasi Pertamina bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) bisa menggandeng salah satu fakultas di Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Agar bisa upgrade dosen dan fasilitasnya, jadi bisa pemain dunia,” pungkasnya.

Apakah pernyataan Erick Thohir di atas merupakan sebuah perintah atau kebijakan untuk pengelolaan CSR BUMN, atau sekadar harapan semata? Kita tunggu saja langkah Pak Menteri ini selanjutnya. |WAW