Manggana Lubis Kepala Balai Besar Rahabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas(BBRVPD) menjelaskan motor listrik yang dikembangkan oleh para penyandang disabilitas di balai tersebut kepada Suparno Djasmin Direktur Astra International Tbk & Director In Charge (paling kiri) Sarjito, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen (tengah). Astra Financial bersama 11 Lembaga Jasa Keuangan (LJK) didalamnya bersama Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Sosial melakukan literasi dan inklusi Keuangan untuk penyandang disabilitas serta Dukungan renovasi BBRVPD dalam upaya mendukung proses pembelajaran Di lembaga tersebut. Saat ini lebih tercatat lebih dari 30 juta penyandang disabilitas Yang membutuhkan perhatian dan kerjasama dengan berbagai pihak/IST

JAKARTASATU.COM – Astra Financial melakukan kegiatan sinergis kali pertama yang menggabungkan tiga unsur, yaitu pelaku Industri, regulator, dan pemerintah melalui kegiatan Kerjasama Astra Financial dengan Kementerian Sosial dan Otoritas Jasa keuangan (OJK) dengan memberikan literasi dan inklusi keuangan bagi Penyandang Disablitas.

Astra Financial bersama 11 Lembaga Jasa Keuangan (LJK) di dalamnya senantiasa meningkatkan kontribusi terhadap literasi dan inklusi keuangan untuk konsumen dan masyarakat. 11 perusahaan yang tergabung dalam Astra Financial adalah ACC, TAF, Asuransi Astra, PermataBank, FIFGROUP, Astra Life, SANFinance, Komatsu Astra Finance, Astra Ventura, Dana Pensiun Astra, Astra Welab Digital Artha (AWDA) memiliki kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) masing-masing yang meliputi 4 bidang , yaitu: pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kegiatan literasi dan inklusi ini merupakan wujud kegiatan dari pilar Pendidikan. Dan pada kesempatan ini Astra Financial bersinergi bersama Kementerian Sosial dan Otoritas Jasa Keuangan.

Berlangsung di Balai Besar Rahabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas, Cibinong, 16 Desember 2019. Astra Financial turut bersinergi Sebagai wujud dukungan terhadap Otoritas Jasa keuangan (OJK) untuk mendorong implementasi POJK No 76/POJK.7/2016 tentang literasi dan inklusi keuangan serta mendukung UUD No 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas yang isinya menjelaskan “Bahwa Perusahaan Swasta Wajib Mempekerjakan paling sedikit 1% (satu persen) penyandang disabilitas dari jumlah karyawan”.

Terkait dengan implementasi bahwa perusahaan swasta wajib mempekerjakan paling sedikit 1% dari jumlah karyawan, Astra Finansial sudah mengimplementasikan dengan total 34 orang karyawan disabilitas  berkerja di lingkungan Astra Financial.

Acara ini melibatkan 100 orang binaan Balai Besar Rahabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas. “Kami menerima dengan baik kunjungan dari Astra Financial hari ini. Literasi dan inklusi keuangan yang diberikan kepada para binaan kami dapat dijadikan bekal mereka di kemudian hari, khususnya dalam pengaturan keuangan” ujar Manggana Lubis – Kepala Balai Besar Rahabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas. Pada acara ini juga dilaksanakan peresmian “Ruang Astra Financial” yang merupakan persembahan dari Astra Financial untuk dipakai Balai Besar Rahabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas sebagai ruang pertemuan.

Director Astra & Director In Charge Astra Financial Suparno Djasmin mengatakan Astra Financial akan terus senantiasa mendorong inklusi dan literasi keuangan khususnya untuk kalangan disabilitas, dan semakin intensif dilakukan oleh LJK yang tergabung dalam Astra Financial. Sejalan dengan Peraturan Pemerintah RI No 59 2017 tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau yang lebih dikenal sebagai Sustainable Development Goals disingkat dengan SDGs yang mencakup 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi.

“Semoga kerjasama antara Astra Financial, BBRVPD yang dinaungi Kementerian Sosial dan OJK semakin kuat kedepannya, untuk bersama sama membangun Keterampilan dan keahlian dalam pekerjaan bagi kalangan disabilitas agar menjadi mandiri dan professional serta mampu bersaing di dunia kerja, sehingga membantu mewujudkan Indonesia yang sejahtera,” kata Suparno Djasmin.|CCD/WAW