Cihideung Festival, Rabu (18/12/2019)

JAKARTASATU.COM – Sebutan Bandung sebagai Kota Kembang sangat pantas ditujukan pada Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Tanah yang subur dan sumber mata air yang cukup membuat kawasan ini tetap subur ditanami bebagai macam tumbuhan.

Menjadi pembeda dengan daerah lain, masyarakat dikawasan Desa Cihideung lebih banyak memilih  bercocok tanam bermacam bunga untuk menghiasi taman-taman. Bahkan bunga dari kawasan itu sangat laku dijual bukan saja untuk konsumen di Bandung Raya. Bunga-bunga Cihideung diminati oleh konsumen dari berbagai wilayah di Indonesia.

Cara penataan bercocok tanam bunga beenilai artistik dilakukan para petani membuat Cihideung punya daya tarik sendiri sebagai kawan wisata bunga. Setiap orang atau kendaraan yang lewati Jalan Sersan Bajuri Kota Bandung – Bandung Barat senantiasa disuguhkan keindahan pemandangan bunga di bahu kiri dan kanan jalan.

Bah Yanto, petani Bunga dan pelaku budaya di Cihideung mengatakan, Cihideung memiliki sumber daya budaya dan alam yang cukup menarik untuk digali serta dikembangkan menjadi daerah agro tanaman hias dan seni.

“Untuk mengenalkan kearifan budaya lokal dan tanaman hias tersebut, salah satunya lewat sebuah event seperti Festival Cihideung,” ujar Yanto ketua pelaksana Festival Cihideung 2019, Rabu (18/12/2019).

Ungkap Yanto,  maksud dan tujuan festival ini adalah mengenalkan berbagai tanaman hias diusung dalam satu kegiatan, dengan membangun kembali rasa memelihara  terhadap mata air yang telah memberikan kehidupan. Memotivasi remaja dan masyarakat untuk terus menjaga penghijauan, menumbuhkan kembali rasa kebersamaan, gotong rojong bagi masyarakat, menjadikan event ini menjadi salah satu media eksprers yang men-nasional, menjadikan Cihideung Festival sebagai kegiatan tahunan.

Cihideung Festival yang digelar, Rabu 18 Desember 2019 pukul 10.00 – 16.00 WIB di Lapangan Kavling RW 10 RT 03 Kampung Panyairan Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat,  menampilkan sanggar-sanggar dari berbagai kota/kabupaten, antara lain Lingkung seni Galuh Pakuan Cisewu-Garut dengan Lais dan Gègèl Jubleg, Mekar Budaya dengan Seni Badingkutnya, Dapur Pangbarep aneka tarinya,  Cantika Studio aneka Jaipong, Kurawa Merdeka dengan aneka Tarian, Padepokan Kalang Kamuning dengan Sapi Gumarang dan anekaragam tarian.

“Pada tahun 2019 ini Cihideung Festival bertema “Kembang Ros Beureum (Merah) Lumpat Jagat Bandung Barat.  Yakni menggelar berbagai ragam kegiatan yang menjadi unggulan Desa Cihideung dengan menampilkan aneka ragam pertunjukan tari, helar bunga ros, motor hias, helar Sapi Gumarang, Badingkut, seni Lais dan Gègèl Jubleg,” jelasnya.

Tambah Yanto, lewat Festival masyarakat Desa Cihideung daya kreativitasnya tergali terus. Intinya dengan adanya festival ini warga masyarakat Cihideung selalu memperbaharui diri untuk menghindarkan diri kemungkinan terjadinya stagnasi atau bahkan penurunan kualitas dirinya.

“ Lewat kembang ros beureum atau bunga ros merah, untuk menujukkan bahwa kita selalu saling mencintai kepada sesama umat manusia di jagat raya ini dan senantiasa mencintai keanekaragaman seni-budaya yang tumbuh, hidup dan berkembang di Kabupaten Bandung Barat khususnya, umumnya Jawa Barat,” pungkas Yanto.*I HER-Biro Jabar