JAKARTASATU.COM – Mungkin karena sang kakek yang selama ini dikenal sebagai perusahaan yang serius, konvensional dan birokratis maka banyak khalayak yang terkaget-kaget ketika mendengar namanya, “Tauberes”.
Mengacu pada nama kakeknya yang begitu priyayi, dewasa bahkan melegenda, maka begitu nama Tauberes disebut, orang pun jadi takjub dan seolah tak percaya.
Tauberes yang sekilas didengar sebagai diksi “tahu beres” yang berarti pokoknya beres atau sebenarnya memiliki makna yang bagus.
Kata tau jelas bukanlah kata baku yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tau lebih merupakan sebagai bunyi pelafalan dari kata tahu.
Sedangkan kata “beres” meskipun sebenarnya sudah masuk dalam KBBI, namun kata ini memiliki kesan tidak baku, tidak serius dan bahkan slenge’an.
Nah ketika keduanya digabung menjadi satu “Tauberes” dan dijadikan nama sebuah perusahaan serius yang merupakan cucu usaha dari Garuda Indonesia yang megah, maka banyak orang menjadi geli dan merasa lucu karenanya.
Tak heran jika Menteri BUMN Erick Thohir merasa geli karenanya.
Padahal sebenarnya, seperti yang dijelaskan Direktur Teknologi Garuda Tauberes Indonesia, Gisneo Pratala, dari segi nama Garuda Tauberes tak dibuat secara asal-asalan. Gisneo menerangkan, Tauberes sendiri sebenarnya merupakan singkatan (akronim) yang tidak main-main dan merepresentasikan gambaran bisnis dari perusahaan itu sendiri.
“Tauberes ini sebenarnya singkatan, T transportation, A airlines, U utilities, B beneficial, E effective, R reliable, E efficient, S itu safe,” jelasnya seperti dikutip detikcom (17/12/2019).
“Jadi, Tauberes sebenarnya kita memanfaatkan transportasi berdasarkan pesawat supaya membuat orang lebih untung, efektif, efisien, terjaga dan aman,” tambahnya.
Jadi jika diuraikan akronim tauberes tersebut mempunyai arti yang sangat bagus, serius bahkan berat.
Bahkan Gisneo menambahkan, nama Tauberes tersebut juga menyesuaikan dengan pemikiran milenial yang berupaya memberikan nama unik.
Hal itu sebagaimana perusahaan rintisan lain seperti halnya nama-nama Jalan Tikus, Males Banget, dan lainnya.
“Ini sebenarnya namanya aja kita konsep bener-bener mikir banget, karena yang diri’in (mendirikan) milenial kita semangatnya bikin startup, startup kan namanya aneh ada Jalan Tikus, ada Males Banget, ada Gojek, jadi semangat yang diusung itu gimana caranya supaya Tauberes bisa dikenal di masyarakat dengan nama yang unik lah,” jelasnya.
Yang jelas jika dari sisi pembuatan nama saja sudah dipikirkan begitu serius dan detail, tentunya hal tersebut dilanjutkan pada pelaksanaan bisnisnya.
Sayangnya, ketika sang kakek terkena masalah, maka sang cucu pun ikut-ikutan kena getahnya.
Gara-gara kasus Harley Davidson dan Brompton ilegal yang menimpa Garuda, Tauberes pun kena efek negatifnya.
“Sekarang, jadi viral gara-gara oknum AA, kemarin keseret kasus, terus imbasnya ke Tauberes karena ada evaluasi mendalam ya anak perusahaan Garuda dievaluasi semua, akhirnya kena imbasnya. Padahal sebenarnya ada atau tidak ada AA Tauberes ini akan berjalan, kita nggak ada sangkut paut sama sekali sama kasusnya Garuda. Garuda sama kita, eyang sama cucu jauh,” paparnya.
Semoga saja cucu milenial Garuda ini terus berkembang dengan sehat dan bersih di masa depan.|WAW