JAKARTASATU.COM – Setelah satu tahun Samsung mengimplementasikan Samsung Smart Learning Class (SSLC) di SD YPK Waupnor, Biak, terbukti bahwa program ini membuat murid memiliki semangat lebih untuk belajar dan mampu beradaptasi dengan cepat untuk mengoptimalkan teknologi Samsung dalam proses mereka belajar.
Melalui survey yang dilakukan SD YPK Waupnor, Biak, berkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia, pengimplementasian SSLC menunjukan tiga fakta, yaitu (1) 64% murid sangat senang belajar di SSLC, (2) 58% murid merasa belajar di SSLC lebih menyenangkan dibandingkan belajar di kelas konvensional karena menggunakan Samsung Galaxy Tab dan ada buku digital interaktif di dalam Samsung Galaxy Tab, (3) Dalam satu tahun, murid dapat mengoptimalkan Samsung Galaxy Tab yang disediakan di SSLC untuk membaca dan berhitung (91%), menulis (87%), mencari informasi (62%), dan belajar melalui video Youtube (54%).
Fakta-fakta di atas merupakan bukti bahwa inovasi teknologi Samsung dapat menjadi solusi proses pembelajaran yang lebih efektif, membantu guru membangun suasana belajar yang lebih menyenangkan untuk murid, serta membantu murid lebih mudah mendapatkan buku dan informasi lebih banyak dan cepat.
“Berangkat dari mendengarkan konsumen, Samsung menghadirkan inovasi yang bermanfaat untuk kehidupan masyarakat. Melaui program Samsung Smart Learning Class, kami mendekatkan inovasi yang kami miliki lebih relevan dan menjadi solusi untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Tiga dari empat murid di SD YPK Waupnor, Biak, telah menggunakan dan begitu bersemangat belajar di Samsung Smart Learning Class. Murid yang bersemangat belajar akan menimbulkan rasa ingin tahu yang lebih tinggi, melalui teknologi, berbagai informasi dapat mereka temukan untuk menjawab keingintahuan mereka,” papar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia.
“Di sini peran guru dan orang tua menjadi sangat penting untuk mengarahkan mereka bagaimana mendapatkan informasi yang tepat. Kami berterima kasih kepada para guru di SD YPK Waupnor, Biak, yang telah ikut membimbing generasi muda Indonesia di sini untuk mengenal, menggunakan, dan mengoptimalkan teknologi yang akan menjadi masa depan mereka,” tambah Ennita.
“Terima kasih Samsung yang telah membuka dunia digital di sekolah kami. Samsung Smart Learning Class membuka lebar wawasan, informasi dan masa depan kami, para guru, dan yang terpenting murid-murid. Terbukti 77% peserta didik menyatakan menyukai Samsung Smart Learning Class karena bisa menggunakan Samsung Galaxy Tab sebagai alat belajar. Sebanyak 80% peserta didik merasa bahwa belajar menggunakan perangkat digital lebih menyenangkan, 55% merasa terbantu karena bisa mencari jawaban dan informasi dengan cepat, dan 56% lainnya menyukai karena belajar menggunakan buku digital interaktif yang menarik untuk mereka,” papar Kain Wamaer, Kepala Sekolah SD YPK Waupnor, Biak.
Peningkatan Minat Belajar di SD YPK Waupnor
Kabupaten Biak Numfor merupakan satu dari 28 kabupaten di Papua yang masih menghadapi berbagai tantangan dalam hal pembangunan kualitas manusia, salah satunya tingkat melek huruf dan pemahaman bacaan yang rendah.
Sebelumnya, 30% anak-anak yang bersekolah di SD YPK Waupnor mengakui membaca buku cerita kurang dari sebulan sekali, dan 27% lainnya membaca buku cerita sebulan sekali. Melalui survey yang dilakukan SD YPK Waupnor bersama Wahana Visi Indonesia, kini, dengan fasilitas ruang kelas berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang didukung dengan perangkat-perangkat digital, 19% peserta didik bisa setiap saat mencari bahan bacaan atau bahan untuk tugas melalui internet.
Dari 64% peserta didik berpendapat proses belajar SSLC dianggap lebih menyenangkan dibandingkan belajar di kelas biasa, bahkan 62% sudah mempelajari menggunakan perangkat digital untuk mencari informasi di Google dan 54% lainnya belajar mencari video di Youtube.
Selama proses pembelajaran di dalam SSLC, ternyata 41% murid menganggap pelajaran membaca adalah yang paling dianggap menarik, dilanjutkan dengan pelajaran berhitung 31%, dan pelajaran menulis 15%. Peserta didik merasa memiliki pengalaman belajar yang lebih variatif di SSLC dibandingkan di dalam kelas konvensional, karena buku digital interaktif yang disematkan di dalam setiap Samsung Galaxy Tab juga menyediakan materi belajar dalam format bermain.
Kolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia
Wahana Visi Indonesia (WVI) membantu implementasi pelatihan penggunaan fasilitas SSLC untuk para guru dan komunitas di sekitar SD YPK Waupnor, Biak. Selanjutnya, para guru yang akan mengajarkan siswanya. Saat ini para guru sudah mampu menggunakan fasilitas digital yang ada dan terbiasa mengajar dengan menggunakan Samsung Galaxy Tab dan Samsung TV. Peningkatan kemampuan penggunaan gawai juga membuat mereka dapat melengkapi Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) dengan mencari materi-materi ajar melalui Google dan Youtube
“Sejak tahun 2018, Samsung dan tim WVI telah mendampingi 1.400 peserta didik dan guru, baik dari SD YPK Waupnor dan sekolah-sekolah lain di Kota Biak, juga anggota dari komunitas-komunitas di sekitar sekolah. Mereka sangat antusias, namun juga sangat berhati-hati karena belum terbiasa. Namun kini, guru-guru di SD YPK Waupnor telah fasih dalam memperkaya materi ajar dari internet. Kami berharap sentuhan teknologi ini menjadikan proses dan wajah pendidikan kita menjadi lebih baik,” ujar Doseba Sinay, CEO & Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia. |WAW-JAKSAT.