JAKARTASATU.COM – Menteri ESDM Arifin Tasrif meninjau lokasi kerja (workshop) tekMIRA untuk melihat secara langsung alat Gasifikasi Mini Batubara (GasMin) kapasitas 30 kg produksi Puslitbang tekMIRA Badan Litbang Kementerian ESDM yang berlokasi di Bandung (3/1/2020).

GasMin merupakan teknologi tepat guna yang dibuat oleh Puslitbang tekMIRA memanfaatkan teknologi konversi yang digunakan untuk mengubah batubara menjadi bahan bakar gas yang diproses dalam suatu alat yang disebut gasifier. Puslitbang tekMIRA telah memproduksi gasifier batubara skala kecil hingga besar. Gasifier mini (GasMin) berkapasitas kurang dari 50 kg/jam umpan.

Alat ini menghasilkan pembakaran dengan emisi rendah, abu dan tar terkendali, karena sistem pembakarannya tidak langsung atau melalui proses gasifikasi sehingga ramah lingkungan. GasMin juga relatif lebih aman dari potensi tabung meletus karena tekanan gas sangat rendah.

Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana dalam siaran persnya (4/1/2020) menyampaikan, industri kecil menengah (IKM) yang memanfaatkan GasMin dapat memperoleh efisiensi pemanfaatan bahan bakar hingga 50-60% yang berujung pada efisiensi produksi.

“Hasil uji coba yang telah dilakukan Puslitbang tekMIRA mulai dari tahap pilot plant, demo plant, dan komersial menunjukkan bahwa penggunaan GasMin selain lebih bersih, juga lebih irit ketimbang gas elpiji dan BBM solar,” ujar Dadan.

Gasmin generasi pertama dirintis tahun 2007 dan teknologinya terus disempurnakan menjadi Gasmin generasi kedua, yang lebih sederhana baik dalam bentuk fisik, maupun pengoperasiannya. Puslitbang tekMIRA akan mengembangkan generasi ke III dengan mengurangi tar hasil dari pembakaran.

Tingkat efisiensi penggunaan GasMin dijelaskan lebih lanjut oleh anggota pelaksana pembuatan GasMin, Fahmi. Selain lebih ramah lingkungan karena melakukan proses pembakaran tanpa menghasilkan asap, penggunaan GasMin lebih murah, yang sudah dirasakan oleh para pengguna GasMin.*l HER-JAKSAT