JAKARTASATU.COM – Apakah benar saat ini pemerintah tengah melakukan obral atas sumber daya yang dimiliki? Baru-baru ini, atas nama pemerintah Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan Pulau Mori yang berada di Sulawesi Tengah untuk memenuhi permintaan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed Bin Zayed yang sempat menyatakan keinginannya agar dicarikan pulau di Indonesia dengan udara dingin dan pantai indah untuknya berinvestasi di bidang pariwisata.
“Tadi misalnya Crown Prince minta dicarikan satu pulau yang udaranya agak dingin, pantainya bagus dia betul-betul mau investasi di situ, tadi kita tawarkan Tanah Mori untuk masuk ke arah itu nanti persiapan,” ujar Jokowi.
Sebagai informasi, Tanah Mori merupakan sebuah wilayah di Morowali, Sulawesi Tengah, yang masih sangat alami. Di pulau tersebut, terdapat Suku Mori yang merupakan kelompok etnik yang cukup besar di Morowali. Suku Mori sendiri merupakan masyarakat atau penduduk Kerajaan Mori yang berkembang di Indonesia, sekitar abad ke-16 Masehi. Dulunya, ada Kerajaan Mori yang diperintah oleh seorang raja yang dikenal dengan sebutan ‘Mokole Marunduh’. Salah satu Raja Mori yang dikenal dengan semboyan dalam bahasa Mori ‘Metumbah allo komba aku monsuka’. Raja inilah yang memimpin perlawanan rakyat Mori terhadap kekuasaan Kolonial Belanda pada tahun 1907. Sayangnya Raja Marunduh gugur dalam pertempuran melawan Ekspedisi Militer Kolonial Belanda yang dikenal dengan Perang Wulanderi.
Pulau inilah yang ternyata dinilai sesuai dengan keinginan Putra Mahkota MBZ untuk investasi pariwisata yang dimaksudkannya.
Sebab itu, menurut Luhut wilayah tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan persiapan untuk menjadikan wilayah itu ramah bagi investasi termasuk untuk UEA.
Lebih lanjut Luhut yang notabene merupakan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi membeberkan bahwa Putra Mahkota UEA menyampaikan keinginannya untuk banyak terlibat dalam berbagai macam investasi di Indonesia. Artinya dari perspektif investasi, UEA juga mendorong Indonesia untuk melakukan pembahasan intensif dalam rangka pembentukan Indonesia Sovereign Wealth Fund (SWF) atau dana abadi.|WAW-JAKSAT