Helmy Yahya mendampingi kuasa hukumnya Chandra M. Hamzah saat memberikan keterangan pers terkait pemberhentian dirinya sebagai Direktur Utama TVRI di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020)/IST

Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial

Persaingan ketat di dunia penyiaran layar kaca dalam hal ini pertelevisian sangatlah terasa untuk merebut hati pemirsanya tak terkecuali TVRI pun sudah layak diperhitungkan dalam persaingan ini.

Sejak Helmy diangkat menjadi Direktur Utama (Dirut) TVRI, diakui atau tidak, sungguh sangat terasa perubahan yang sangat signifikan tampilan atau sajian acara TVRI yang semula pemirsa tidak menjadikan channel TVRI menjadikan pilihan.

Terobosan Helmy yang sangat signifikan hingga TVRI berhasil menyajikan siaran langsung Liga Inggris, namun hal ini malah menjadi salah satu alasan Dewas TVRI memberhentikan Helmy selaku Dirut?

Ada apakah di balik Dewas TVRI harus ngotot memberhentikan Helmy sebagai Dirut jika hanya alasan soal munculnya siaran langsung Liga Inggris di TVRI? Atau adakah sesuatu tekanan atau pesanan dari pihak ketiga kepada Dewas untuk memberhentikan Helmy.

Perlawanan hukum Helmy atas pemberhentian dirinya oleh Dewas TVRI menjadi pelajaran berharga bagi kita, bahwa suatu keputusan pemberhentian Helmy sebagai Dirut yang kurang jelas alasannya tentu perlu dievaluasi ulang.(*)