Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa pemerintahannya berencana memasukkan infeksi virus korona baru ke dalam daftar penyakit menular tertentu.
Senin (27/01/2020), Abe menyampaikan kepada komite Majelis Rendah bahwa pemerintahannya telah menginstruksikan menteri-menteri terkait untuk melakukan segala upaya guna mencegah virus tersebut menyebar di Jepang. Abe telah menginstruksikan para menteri tersebut untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan, termasuk pemeriksaan di pelabuhan-pelabuhan dan bandara-bandara serta menyediakan informasi yang akurat dengan cepat kepada publik.
Abe juga menggarisbawahi perlunya memastikan keamanan warga negara Jepang yang tengah dalam perjalanan atau tinggal di luar negeri. Ia juga mengungkapkan bahwa penetapan virus korona tersebut akan disetujui pada pertemuan Kabinet pada Selasa (28/01/2020).
Begitu penetapan itu disetujui, orang-orang yang terinfeksi virus tersebut akan disarankan untuk mendatangi fasilitas medis khusus penyakit menular. Mereka yang tidak mengikuti imbauan tersebut akan dipaksa untuk dirawat. Mereka juga akan diminta untuk mengambil cuti kerja selama periode yang ditentukan.

Para peneliti dapat menyimpulkan sumber virus korona galur baru. Kantor berita pemerintah Cina, Xinhua melaporkan para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular mengumpulkan 585 sampel pada 1 dan 12 Januari di pasar makanan laut di Wuhan, yang merupakan pusat dari wabah tersebut.
Tiga puluh tiga dari sampel itu telah diuji positif mengandung virus korona. Tiga puluh satu berasal dari zona barat pasar, yang merupakan pusat penjualan hewan liar.
Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa hasil penelitian itu menunjukkan virus itu berasal dari hewan liar yang dijual di pasar tersebut. |NHK