JAKARTASATU.COM – Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia terhadap kesehatan, meningkatkan indeks kebahagiaan lansia, meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas lansia dan meningkatkan kemandirian dari aspek kesehatan fisik, psikologi, sosial dan spiritual, Pemerintah Kota (Pemkot)Bandung mendirikan Sekolah Lansia. Sekolah ini akan memberikan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan lansia.
Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana mengatakan, rencananya akan ada 4 sekolah di Kota Bandung, yaitu di Kecamatan Antapani, Sukajadi, Ujungberung, dan Kecamatan Cinambo. Perlu diketahui, lansia di Kota Bandung tercatat sebanyak 275.140 jiwa atau sekitar 11% dari 2.452.179 jiwa total penduduk Kota Bandung. Sedangkan Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Bandung mencapai usia 74 tahun.
“Sekolah ini diharapkan bisa meningkatkan indeks harapan hidup para lansia. Sehingga mereka tetap bisa sehat dan mandiri,” ujar Yana, Rabu (5/2/2020).
Ungkap Yana, meski berlabel sekolah, nantinya pendidikan yang disampaikan lebih ke aplikatif bukan teoritis. Mengingat para lansia lebih mudah untuk melakukan yang aplikatif.
“Tidak teorotis. Untuk pesertanya itu didata dulu, tawarkan kepada para lansia. Mau ikut atau tidak? Intinya lebih sukarela,” ungkap Yana.
Ketua Indonesia Ramah Lansia (IRL), Susiyana mengatakan, Sekolah Lansia akan mengajarkan mengenai pengenalan proses penuaan, pencegahan penyakit, meningkatkan kebugaran dan keseimbangan, pencegahan dimensia atau kepikunan dan keterampilan dan produktif.
“Salah satu program unggulan IRL, seperti pencegahan penyakit ada juga pojok dimensia. Jadi kepikunan itu ada upaya pencegahan dengan bermain gim seperti main puzzzle, supaya ada stimulasi motorik halus sehingga berfungsi baik,” kata Susiyana.
Menurut Susiyana, Sekolah lansia tidak hanya sekedar mempelajari mengenai aspek kesehatan fisik. Tetapi juga memiliki keterkaitan antar elemen baik kesehatan fisik itu sendiri yaitu aspek sosial, psikologis, ekonomi, dan spiritual.*l HER-Biro Bandung