Hasil voting suksesi Ketum PAN/IST

OLEH: Tarmidzi Yusuf

Wajar dan memalukan. Wajar karena PAN bukan partai Islam. Memalukan, PAN ‘anak kandung’ Muhammadiyah. Basis massa PAN ormas Islam besar di Indonesia, Muhammadiyah.

Ambisi dan syahwat kekuasaan telah memperdaya elit PAN. Jauh dari adab Muhammadiyah dan akhlaq Islam.

Politik membuat orang lupa dan melupakan agama. Agama hanya dijadikan modal ‘dagangan’ untuk elektoral. Bukan murni untuk agama melainkan menjadikan agama sebagai ‘dagangan’ politik. Memalukan!

‘Pertempuran’ sengit antara Amien Rais dengan mantan Ketua Umum dan calon petahana PAN, Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan.

Amien Rais ‘dikeroyok’ oleh mantan Ketua Umum PAN demi dua periode Zulkifli Hasan. Padahal Zulhas besannya Amien Rais. Mata dan hati gelap ketika kekuasaan menjadi tujuan.

Andai Zulkifli Hasan lanjut dua periode diprediksi PAN akan merapat ke gerbong politik Jokowi. Beda halnya jika calon yang didukung Amien Rais menang. Diperkirakan Mulfachri Harahap hingga 2022 akan membawa PAN netral. Tidak merapat ke gerbong politik Jokowi juga tidak akan menjadi oposisi Jokowi.

Andai kembali Zulkifli Hasan terpilih, PAN tidak akan lepas dari bayang-bayang kasus Zulkifli Hasan ketika menjabat Menteri Kehutanan. Lebih ‘aman’ merapat ke gerbong politik Jokowi. Kompensasinya bisa saja PAN dapat jatah menteri kalau Jokowi mereshuffle kabinet.

Prediksi saya PAN akan memperkuat gerbong politik Jokowi bersama-sama NasDem dan Demokrat menyongsong perhelatan lima tahunan 2024 jika Zulhas terpilih kembali. PAN hanya menjadi ‘partai penggembira’ di tahun 2024.

Sementara bagi Amien Rais andai jagonya kalah di kongres V PAN sebagai bukti kharisma Amien Rais telah memudar. Akan berdampak secara signifikan pada pileg 2024 bagi PAN.

Kita tunggu sampai besok siapa yang menang.

Bandung, 18 Jumadil Tsani 1441/11 Februari 2020