JAKARTASATU,COM – Kementerian ESDM terus melakukan sosialisasi dan menggelar diskusi dengan para stakeholders, produsen maupun pengguna bahan bakar B30. Kali ini sosialisasi mengundang Kementerian/Lembaga terkait, penyedia BBM, Badan Usaha BBN, perwakilan APM (Agen Pemegang Merk), service manager kendaraan bermotor, hingga para teknisi kendaraan mesin diesel.

“Kami senang bahan bakar ada kemajuan. Makin bersih, makin nyaman juga, dari proses pendinginan mesin sampai mesin dihidupkan kembali juga stabil,” ungkap Feri yang merupakan salah satu sopir kendaran penumpang pada uji jalan B30, ditemui di ICE BSD, Tangerang, usai acara Sosialisasi B30, Rabu (12/2/2020).

Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Andriah Feby Misna menegaskan,  Pemerintah terus mendorong penggunaan B30 di tengah meningkatnya kebutuhan energi dan berkurangnya cadangan energi fosil yang dimiliki Indonesia.

“Sejak tahun 2005 Indonesia harus menjadi net importir minyak. Untuk itu, demi mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional, maka pengembangan energi nasional akan memaksimalkan potensi dalam negeri seperti penggunaan biodiesel,” ujar Feby.

Feby berharap melalui pengembangan bahan bakar nabati dari dalam negeri, seperti biodiesel, bioetanol, green diesel, green gasoline dan green avtur, akan meningkatkan ketahanan energi Indonesia dan dapat mengurangi impor BBM.* lHER-JAKSAT