JAKARTASATU.COM – Sebenarnya tantangan ini sangat sederhana saja. Permainan skull breaker challenge ini menantang pemainnya yang terdiri dari 3 orang untuk berdiri sejajar. Kemudian dua orang pemain yang ada di seebelah kanan dan di sebelah kiri melompat bersama-sama terlebih dahulu. Barulah sesaat setelahnya boleh diikuti oleh satu orang terakhir yang berada di tengah.
Nah, di saat peserta yang ada di tengah tersebut melompat dan melayang di udara, maka secepat kilat kedua orang yang berada di kanan dan kiri tersebut, akan menjegal kedua kaki peserta yang ada di tengah tersebu. Akibatnya dia tidak bisa mendarat dengan sempurna dan akan terjatuh dengan kondisi terjengkang.
Melihat fenomena tantangan ini, banyak pakar kesehatan segera mengingatkan bahaya yang terkandung di dalamnya. Posisi jatuhnya peserta tantangan ini dikhawatirkan akan menimbulkan cedera pada tulang ekor si pemain tengah, atau tulang leher dan Kepala sehingga bisa berakibat fatal yang berujung kelumpuhan atau kematian.
Sontak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun segera bersuara terkait maraknya fenomena ini. Mereka meminta Kementerian Kominfo untuk melakukan pemblokiran konten-konten bermuatan tantangan yang banyak diikuti remaja ini.
“Kami meminta Kemkominfo melakukan langkah sesuai kewenangannya, blokir konten negatif tersebut agar anak Indonesia tidak meniru permainan dimaksud,” kata Ketua KPAI Susanto Minggu (16/2/2020).
Merespon kekhawatiran para pakar dan lembaga-lembaga pemerhati anak, serta masyarakat, Kementerian Komunikasi dan Informatika segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu telah menyatakan bahwa Kementerian Kominfo telah melakukan pengawasan atas peredaran konten ini di TikTok Indonesia.
“Kami sudah meminta TikTok Indonesia untuk terus mengawasi konten tersebut. Jika konten terkait challenge tersebut muncul, akan dihapus oleh TikTok Indonesia,” pungkas Nando.
Semoga saja dengan pelarangan ini, dampak membahayakan dari Skull Breaker Challenge ini bisa diminimalkan dan digantikan oleh tantangan lain yang lebih fun, asyik, menarik dan tidak membahayakan. |WAW-JAKSAT