JAKARTASATU.COM – Menanggapi sayembara Ketua Tim Satgas Penyelamatan Satwa Liar BKSDA Sulteng, Haruna, untuk melepas ban yang ada di leher buaya siam liar yang langka, Matt Wright seorang pecinta reptile dari Australia datang ke Palu bersama rekannya Chris Wilson, pada Minggu (9/2/2020).
Bukan turis sembarangan yang iseng mencoba peruntungan, Matt memanglah seorang pengisi sebuah program di National Geographic yang berpengalaman dalam pemindahan satwa liar yang masuk ke kawasan permukiman.
Rekam jejaknya seperti yang dilansir laman mattwright.com.au, laki-laki bernama lengkap Matthew Nicholas Wright tersebut sudah menangkap puluhan buaya.
Setelah mengamati dan menganalisis kondisi di sungai Palu, maka Matt pun mulai memasang perangkap dari besi yang diisi bebek untuk menangkap buaya berkalung ban tersebut. Ternyata upaya Matt tersebut tidak membuahkan hasil. Selanjutnya Matt pun berupaya menggunakan cara-cara lain yang dimilikinya. Ternyata sampai beberapa hari upaya Matt pun belum membuahkan hasil.
Melihat kenyataan tersebut, Ketua Tim Satgas Penyelamatan Satwa Liar BKSDA Sulteng, Haruna pun merasa khawatir buaya tersebut akan stres dan merubah perilakunya. Maka dia pun memutuskan untuk menghentikan upaya Matt.
“Operasi akan kami terus lakukan walaupun tidak seintensif ini. Kami coba menarik simpati dulu sama satwa ini agar tidak terjadi perubahan perilaku yang signifikan,” kata Haruna, Senin (17/2/2020).
Kenapa Matt yang berhasil menangkap dan memindahkan puluhan buaya di Australia harus menelan kegagalan di Sulteng? Disinyalir sejumlah kendala ditemui, antara lain banyaknya warga yang menonton di sekitar Sungai Palu.
“Ini kendala yang kami hadapi di lapangan. Saya minta warga yang menonton kami bekerja, silakan saja. Tapi saya harap warga jangan berteriak dan matikan senter. Biarlah hanya senter Matt yang bekerja. Biar buayanya tidak masuk dalam air,” jelas Haruna.
Ternyata meskipun sering berhasil menjinakkan buaya ternyata Matt gagal menjinakkan penonton Indonesia sehingga upayanya untuk menyelamatkan buaya berkalung ban tersebut terpaksa menelan kegagalan.
“Sebelum berhasil tangkap dan selamatkan buaya berkalung ban, Matt Wright harus berhasil jinakkan penonton terlebih dulu. Warga +62 memang sulit dijinakkan soalnya,” celoteh warganet menanggapi kegagalan Matt tersebut.
Namun meskipun gagal, sebelum pulang kembali ke Australia, Matt sempat memberikan kabar gembira. Ia meyakini bahwa buaya berkalung ban tersebut dalam kondisi sehat dan tidak akan terganggu oleh jerat ban untuk beberapa tahun mendatang.
“Dia belum terpengaruh pada ban itu. Jadi kita punya waktu beberapa tahun lagi,” kata Matt, sebelum menuju ke Bandara Mutiara Sis Aljufri untuk bertolak ke negaranya, Australia.
Semoga tanpa menunggu beberapa tahun lagi, buaya langka tersebut mampu dibebaskan dari ban motor yang mengalungi lehernya. |WAW-JAKSAT