Jokowi wefie bersama youtuber muda/IST

JAKARTASATU.COM – Walaupun sampai saat ini terbukti bahwa secara kesehatan Indonesia tidak begitu terpengaruh terhadap ancaman epidemi virus corona, ternyata secara ekonomi Indonesia rentan terdampak juga. Karena itulah pemerintahaan Jokowi  berniat untuk mengucurkan dana hingga Rp72 miliar  dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk influencer. Konon dana tersebut merupakan bagian dari insentif yang diberikan pemerintah untuk sektor pariwisata demi menangkal dampak ‘infeksi’ virus corona terhadap ekonomi domestik.

rencana tersebut dikemukakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menjelaskan bahwa dana tersebut akan segera digelontorkan pada Maret 2020 besok.

Bahkan tak hanya gelontoran dana untuk influencer, demi meredam dampak virus corona pemerintah juga menganggarkan dana Rp103 miliar untuk promosi dan kegiatan pariwisata sebesar Rp25 miliar. Selanjutnya, pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar Rp98,5 miliar untuk maskapai dan biro perjalanan. Total jenderal, berarti pemerintah telah menganggarkan dana tambahan khusus untuk sektor pariwisata tahun ini sebesar Rp298 miliar.

“Ini ada alokasi tambahan sebesar Rp298 miliar terdiri dari maskapai, biro perjalanan ada diskon khusus sehingga ada insentif Rp98,5 miliar. Kemudian promosi, kegiatan pariwisata, dan influencer,” papar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan (25/2/2020).

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan berbekal gelontoran dana tersebut, maskapai penerbangan akan diminta untuk memberikan diskon sebesar 30 persen bagi wisatawan domestik. Diskon tersebut diminta diberlakukan untuk 10 tujuan wisata, seperti Yogyakarta, Labuan Bajo, Danau Toba, Bangka Belitung, Batam, Bintan, Manado, Bali, Malang, dan Mandalika.

“Insentif pemerintah bersifat on top. Jadi kalau maskapai sudah berikan diskon, yang diberikan pemerintah itu tambahan diskon,” terang Airlangga (25/2/2020).

Tambahan diskon yang direncanakan itu, menurut Airlangga akan berlaku selama tiga bulan mulai Maret hingga Mei 2020. Setelah itu barulah pemerintah akan mengevaluasi dampak dari insentif yang telah diberikan.Jika ternyata pengaruhnya signifikan untuk ekonomi, kebijakan tersebut berpotensi dilanjutkan.

Kira-kira efektifkan strategi pengerahan influencer tersebut dalam mengantisipasi dampak corona bagi perekonomian Indonesia? Asal digelontorkan pada influencer yang tepat, tentunya dampak tersebut bias diminimalkan. Namun jika ternyata gelontoran dana sebesar Rp72 miliar tersebut hanya diberikan kepada kalangan influencer-influencer yang mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 sebagai salah satu wujud balas jasa, tentunya hal tersebut tidak akan berpengaruh banyak bagi penyelamatan perekonomian Indonesia.|WAW-JAKSAT