JAKARTASATU.COM – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sampai saat ini pertumbuhan ekonomi nasional didorong oleh industri pengolahan nonmigas dengan kontribusi 17,58%. Dengan adanya tekanan ekonomi global, industri pengolahan juga masih menjadi penyumbang ekspor terbesar dengan kontribusi 75,6% dari total ekspor nasiona.
Menurut Agus. tantangan tersebut perlu dijawab dengan kebijakan responsif yang relevan untuk menjawab ketidakpastian. “Dukungan pemerintah bagi sektor industri memang sangat diperlukan, misalnya untuk industri composite pipe ini yang berpeluang dikembangkan untuk masa depan,” kata Agus pada acara Perluasan Investasi dan Pelepasan Ekspor ke Amerika Serikat oleh PT. Future Pipe Industries di Balaraja, Tangerang, Banten, Rabu (26/2/2020).
Jelas Agus, produk pipa komposit sangat efisien karena sifatnya yang kuat, anti korosi sehingga tidak meninggalkan jejak lingkungan, serta tidak membutuhkan biaya perawatan yang tinggi.
“Mendatang, industri harus berkontribusi terhadap circular economy, karena pada saatnya nanti semua waste dari proses industri bisa diolah dan digunakan kembali sebagai bahan baku. Ini adalah kontribusi dari sektor industri manufaktur,” ungkap Agus.
Agus pun memberikan apresiasi kepada PT. Future Pipe Industries atas realisasi komitmen penanaman modalnya di Indonesia serta keberhasilan memperluas pasar ekspornya hingga ke Negeri Paman Sam.
“PT. Future Pipe Industries telah menginvestasikan sekitar USD40 juta, dan pada tahun 2020 berencana untuk kembali menambah investasi dalam rangka memenuhi kebutuhan domestik yang semakin besar dan pemenuhan kebutuhan pasar dunia, khususnya ASEAN,” ujar Agus.
Agus menambuahkan, penambahan investasi terseut akan membawa efek berganda bagi perekonomian nasional. Dampaknya antara lain, penerimaan negara dalam bentuk pajak dan devisa, penyerapan tenaga kerja, penyerapan produk atau jasa industri pendukung, serta pemberdayaan dan alih teknologi kepada perusahaan lokal dalam hal instalasi dan perawatan.
“Bahkan, dapat pula semakin memperkuat branding produk Indonesia di kancah global,” tandas Agus.
Ungkap Agus, salah satu upaya menarik investor adalah melalui program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN). “Kami percaya, implementasi program tersebut akan lebih menarik minat investor dari di negara lain untuk masuk Indonesia, karena menunjukkan sebagai negara yang punya kekuatan pasar domestik,” pungkas Agus.* lHER-JAKSAT