Demo ojol di depan gedung DPR RI, gelar sholat Jumat berjamaah/IST

JAKARTASATU.COM – Jika selama ini kita hanya mengenang demo dan reuni akbar 212 yang diwarnai dengan sholat Jumat berjamaah, ternyata fenomena 212 tersebut menjadi teladan bagi demonstrasi yang digelar setelahnya.

Demo para driver ojek online (ojol) yang digelar di depan gedung DPR RI (28/2/2020) ini salah satunya.

Sebelum waktu sholat Jumat tiba, ratusan pengemudi ojek online yang memprotes munculnya wacana pelarangan ojol menjadi kendaraan umum sudah madati lokasi demo.

Kemudian, ketika akan masuk waktu pelaksanaan Sholat Jumat, mereka pun terlebih dahulu menggelar Salat Jumat berjamaah di depan Gerbang DPR RI, Jalan Gatot Subroto tersebut.

Seorang pengemudi ojol didaulat menjadi imam. Kemudian di deretan shaf pertama, justru terlihat diisi oleh para personel Polda Metro Jaya yang bertugas mengamankan jalannya aksi itu.

Sebagai sajadah, spanduk plastik hingga jaket yang mereka kenakan pun digelar di jalan aspal. Adapun untuk berwudhu, mereka memanfaatkan air minum yang kebetulan sudah dibawa.

Baru setelah kelar menunaikan sholat Jumat berjamaah tersebut, polisi maupun para ojol kembali ke posko, tugas dan niatan mereka masing-masing. Para ojol melakukan aksi sedangkan para polisi mengamankan aksi.

Adapun pemicu demo ini sendiri adalah pernyataan Wakil Ketua Komisi V Nushayati Monoarfa yang menyebut sebagian besar anggota Komisi V tidak setuju motor dijadikan angkutan umum. Alasannya karena berdasarkan data, motor disebut paling banyak terlibat kecelakaan lalu lintas. |WAW-JAKSAT