JAKARTASATU.COM– Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani di sela kegiatan Temu Tokoh Perempuan Kota Cirebon meminta pemerintah lebih sigap menangani Covid-19. Permintaan Netty menanggapi maklumat pemerintah terkait bertambah 13 pasien positif Corona sehingga menjadi 19 kasus. “Pengumuman ini cukup mengagetkan. Saya berempati dan turut mendoakan agar pasien segera sembuh dengan penanganan yang baik. Mari kita dukung dengan pikiran dan jiwa positif, mulai dari dukungan keluarga dan masyarakat. Prevalensi kesembuhan covid-19 di seluruh dunia jauh lebih banyak dibandingkan yang meninggal,” ujar Netty di Hotel Zamrud, Cirebon.

Menurut Netty, mengutip data John Hopkins CSSE per 8 Maret, jumlah kasus covid-19 tercatat 107.726 kasus terkonfirmasi di seluruh dunia, dan 3.656 kasus meninggal, serta kesembuhan tercatat 60.660 kasus.

Netty, politisi PKS dari Dapil Cirebon dan Indramayu, menambahkan, “ Pada masa reses ini, saya terus mensosialisasikan dan melakukan pemantauan perkembangan kasus Corona terutama di Cirebon dan Indramayu. Kemarin saya sudah meninjau kesiapan RS Gunung Jati sebagai salah satu RS rujukan penanganan Corona di Jawa Barat,” imbuhnya.

Netty berharap mekanisme penanganan kasus Corona di Indonesia dilakukan sesuai protokol. “Meski pemerintah telah membuat protokol pengawasan mulai dari protokol komunikasi publik, protokol kesehatan, protokol perbatasan, protokol area pendidikan dan transportasi publik, saya tetap meminta pemerintah lebih sigap dan tegas,” tambahnya.

“Keterlambatan penanganan protokol komunikasi publik dapat berimplikasi ke banyak hal. Misalnya, masyarakat tidak mendapat informasi yang utuh tentang Covid-19 dan penanganannya. Masyarakat terjebak berita hoax dan panik. Terjadilah rush buying masker dan hand sanitizer. Seharusnya sejak awal kasus ini muncul dan pandemic dari WHO, pemerintah sudah mulai membuat protokol pencegahan. Dengan adanya kasus positif Corona, maka protokolnya menjadi penanganan atau kuratif,” himbau Netty.

Selain Indonesia, tercatat 107 negara terkonfirmasi kasus Corona. Sebut saja, Korea Selatan, AS, Jepang, Jerman, Inggris dan Singapura.

“Bertambahnya kasus positif harus menjadi alarm bagi pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan. Kita berdoa dan terus berusaha agar jumlah korban jangan bertambah,” katanya.

Netty meminta pemerintah lebih terbuka dalam memberi akses informasi pada masyarakat. “Jangan karena ingin menjaga stabilitas dan menghindari kepanikan masyarakat, hak masyarakat untuk tahu kebenaran jadi terhalangi. Akibatnya rakyat menjadi korban hoax dan fake news tentang covid-19,” ujar Netty mengakhiri. RI-JAKSAT