JAKARTASATU.COM– Untuk sebagian di saat-saat saperti ini banyak di antara kita berkeluh kesah. Harus tinggal di rumah, jauh dari teman-teman, dan seterusnya. Bayangkan selama ini bangun Pagi, lalu bersiap dengan Seribu kegiatan. Kini terbangun seolah tak ada kerjaan. Pasti trasa kesepian.

Bagi sebagian hal itu menimbukan ketidaknyamanan. Hidup terasa sumpek, sempit, ada rasa amarah dan mungkin saja frustrasi. Lalu apa yang harus dilakukan? Change your mindset. Ubah cara pandang Anda.

Ketahuilah tantangan itu adalah bagian integrale dari hidup. Hidup punya Variasi warna, konstan bergerak mengalami perubahan. Dalam hidup tak ada yang abadi kecuali wajah-Nya. Dan tak satupun yang terjadi dalam hidup kecuali karena intervensi takdir dan untuk hikmah besar.

Sadari bahwa waktu yang diberikan baik waktu Corona atau juga bukan Corona sama mahalnya. Pergunakan sebaiknya dengan tanggung jawab. Semua waktu itu, apa pun warnanya akan dipertanggungjawabkan di hari Pertanggung Jawaban (Akhirat).

Yakinlah di balik semua tantangan itu tersembunyi kesempatan. Di balik semua kesulitan ada kemudahan. Jangan pernah berkecil hati, bangun optimisme bahwa semua segera berlalu.

Bagi kita yang pernah tinggal di kampung, tanpa listrik, tanpa jalan raya, tanpa TV dan telpon, tinggal di rumah adalah hal biasa. Saat itu bersama keluarga, makan bersama, tidur bersama di Rumah sederhana. Bangun di pagi hari dg suara burung dan sinar mentari pagi.

Jadikanlah momen ini sebagai momen keluarga. Dunia kita banyak memisahkan antar anggota keluarga. Relasi kita adalah relasi virtual melalui media sosial. Masanya kembali ke relasi sesungguhnya. Berkumpul, bercengkrama, Belajar bersama, makan bersama, dst.

Social distancing bukan memutuskan komunikasi dan relasi. Tetap bangun hubungan dan silaturrahim. Ketika sebuah pintu tertutup Allah bukakan pintu-pintu lainnya. Alat komunikasi terbuka luas untuk ini.

Selalulah mulai harimu dengan membangun hubungan dengan Rabbmu, yang di tangannya terletak kontrol langit dan bumi. Kuatkan iman dan tawakkal seraya melakukan semua ikhtiar manusiawi untuk yang terbaik. Tapi percayalah, Dia yang punya otoritas tunggal menentukan.

Akhir-akhir ini ada istilah yang populer: Quarantine time. Mari kita ganti dengan “Quran time”. Kesempatan mendekat Allah, Rasul, Quran. Baca buku-buku baru. Cari ilmu baru walau dari smartphone. Jangan di kalah pintar sama Smart phonnya.

Banyak kota/negara yang locked down. Kita jauh dari teman dan kolega. Rasa solidaritas dan persaudaraan kita teruji. Niatkan selalu berbuat baik. Saling menolong di saat-saat kritis seperti ini. Saat ini cara terbaik berbuat baik adalah dengan diam di rumah masing-masing.

Bayangkan, Anda bisa tidur di rumah, istirahat, main dengan anak-anak, nonton TV, menikmati hari-hari dengan kekuarga. Dan semua itu masih dinilai amal kebaikan kepada sesama. Karena dengan itu Anda telah menyelematkan nyawa banyak manusia. Sungguh barokah bukan? #coronavirus

*Imam Masjid New York, Ustaz Shamsi Ali