JAKARTASATU.COM– Politisi Gerindra, Fadli Zon menyarankan agar Kementerian Agama segera membuat keputusan untuk para calon jamaah haji agara mendapatkan kepastian: berangkat/tidak.
“Saran saya kepada Menteri Agama @Kemenag_RI berhentilah menunggu keajaiban. Tak seharusnya kebijakan publik yang penting dan genting dirumuskan atas dasar harapan belaka,” kata dia, Kamis (26/3/2020), di akun Twitter miliknya.
Kata Fadli, kita semua tentu tak menginginkan ibadah jadi terhalang oleh wabah. Namun, kita sedang berada di tengah kondisi force majeure.
“Jika ibadah dalam skala kecil saja dianjurkan untuk dibatasi, bagaimana dengan ibadah haji yang skalanya kolosal, melibatkan lebih dari 2,4 juta orang?”
Hal ini disebutkan olehnya bahwa sudah pula dianjurkan para ulama di banyak negara, seperti Mesir, Iran, Saudi, bahkan termasuk MUI sendiri. Tujuannya adalah untuk membatasi kontak fisik demi mencegah penyebaran Covid-19.
“Menurut saya, terkait kondisi darurat global Covid-19, Indonesia tdk harus selalu menunggu keputusan resmi pemerintah Arab Saudi.” Menurutnya, kita bisa bahkan harus segera membuat keputusan sendiri berdasarkan kondisi terkini di dalam negeri serta proyeksi wabah setidaknya hingga dua bulan ke depan.
“Nggak usah jauh-jauhlah pertimbangannya. Saat ini, salat Jumat dan salat berjamaah saja sudah dianjurkan untuk dihindari di wilayah-wilayah terdampak Covid-19.”
Namun demikian, ironinya, rangkaian kegiatan ibadah hajinya sendiri akan tetap mereka teruskan. Ia mempertanyakan pun logika pemerintah.
“Sensitivitas aparat birokrasi kita terhadap kondisi darurat Covid-19 benar-benar menyedihkan. Kementerian Agama @Kemenag_RI sepertinya sama sekali mengabaikan kondisi force majeure yang tengah melanda dunia Januari lalu. Menurut saya, ini sangat memprihatinkan.”
RI-JAKSAT