Iwan Sumele, Ketua Majelis Pro Demokrasi (PRODEM)/ist

JAKARTASATU.COM– Ketua Majelis ProDem, Iwan Sumule mengatakan bahwa keputusan “Darurat Sipil” Jokowi tidak saja bunuh demokrasi, melainkan juga akan membunuh rakyat dengan Chinese Virus (Covid-19).

“Pemerintah bukannya cegah penyebaran virus, tapi cegah rakyat bicara,” kritisnya, Selasa (31/3/2020), di akun Twitter-nya.

Ia pun bersama aktivis ProDem lainnya “mengikrarkan” diri menolak tegas Darurat Sipil yang diinginkn oleh pemerintahan Jokowi.

“AKTIVIS PRODEM: Pertama, Menolak Darurat Sipil. Kedua, Cegah Covid-19 (Lockdown). Ketiga, Penuhi Hak Hidup Rakyat.

Sekali lagi ia menjelaskan bahwa harusnya pemerintah tidak berlaku demikian. Seperti membatasi hak-hak sipil rakyat. Harusnya yang ingin dibatasi itu adalah penyebaran Chinese Virus (Covid-19).

“Mau bilang ‘GueBlock’, tapi GakTega. Iya gak sih?”

Sebelummya ia juga mencuitkan, merespon Darurat Sipil tampak tak tepat. Tak ada dasar Jokowi tetapkan “Darurat Sipil” berdasarkan Perppu No 23/1959, karema ita tidak sedang terancam dan bahaya: Pemberontakan, Kerusuhan/huru-hara, dan Bencana Alam.

Covid-19 itu pandemi. Malah menurutnya justru terkesan menghindar dan ingin menambah kekuasaan.

RI-JAKSAT