JAKARTASATU.COM – Bisa jadi itu sebuah firasat atau hanya kebetulan belaka, Inilah kata-kata yang sangat mengharukan yang sempat diucapkan Ninuk kepada Arul, suaminya. menjelang perawat professional ini menghembuskan nafas terakhirnya pada 12 Maret 2020 lalu.
“Yah, aku positif Covid-19, masih bisa hidup nggak aku ya?” tanya Ninuk kepada Arul, di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Dr. Cipto Mangunkusumo, 2 hari sebelum meninggal dunia.
Sebagaimana dikisahkan Arul kepada BBC Indonesia (12/3/2020), almarhum Ninuk adalah perawat di RS Dr. Cipto Mangunkusumo tersebut selama 12 tahun. Sebelum pemerintah mengumumkan kasus Covid-19 pertama pada 2 Maret 2020, Ninuk dan tenaga medis di Indonesia menangani pasien seperti biasa, tanpa Alat Pelindung Diri (APD) khusus.
Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ninuk adalah perawat pertama yang meninggal akibat Covid-19. Namun dari mana Ninuk terinfeksi Covid-19, masih belum jelas.
Selanjutnya pada tracing yang dilakukan, pada Februari 2020, Ninuk dikabarkan pernah merawat seorang WNA Korea Selatan dengan gejala Covid-19. Namun pihak RSCM enggan mengkonfirmasi, karena seluruh kasus disampaikan melalui Jubir Nasional yang ditunjuk Presiden Jokowi, Achmad Yurianto.
Namun sampai sejauh sekarang, disayangkan Yurianto tak pernah membuka keterangan terkait penelusuran kasus tersebut. Setelah Ninuk dipastikan meninggal dunia karena virus corona, Arul dan kedua anaknya menjalani tes swab, Namun hingga dua pekan berlalu, mereka belum mendapat kepastian dari Kementerian Kesehatan tentang status kesehatan mereka.
Semoga saja pengorbanan yang diberikan Ninuk, mampu menjadi pelajaran berharga bagi warga dunia dalam melawan pandemi virus corona Covid-19 yang kali ini semakin menggila di Indonesia. Semoga saja tak ada sedikitpun pengorbanan para medis yang tersia-sia untuk keselamatan warga Indonesia tercinta. |WAW-Sumber: BBC