JAKARTASATU.COM– Politisi Gerindra yang juga mantan aktivis mahasiswa, Fadli Zon merasakan sedih mengetahui laku sejumlah mahasiswa yang kemarin mengkritisi fasilitas pekerja kesehatan dalam menangani wabah coronavirus. Mahasiswa yang seharusnya menjadi “agent of change” justru dilihat olehnya seperti menjadi “agent of establishment” (agen kemapanan).

“Betul nggak, Bang @RamliRizal?” katanya, ketika mengomentari berita di salah satu media dengan judul: “Sejumlah BEM Bantah Gabung Aliansi Jakarta Bersuara”, Selasa (7/4/2020), di akun Twitter-nya sambil “mencolek” Rizal Ramli, yang juga mantan aktivis di masanya.

Kalau Fadli sedih mengetahui hal itu, Rizal justru merasakan malu mengetahui ada mahasiswa seperti demikian.

“Bikin malu. Ini karena budget ‘sosialisasi’, ‘pembinaan” dan “influenser” besar sekali,” sautnya.

Namun ia percaya bahwa itu hanya elite mahasiswa yang dikooptasi. Dan bikin malu diri sendiri.

“Majoritas mahasiswa masih sangat kuat rationalitas dan nuraninya,” yakinnya.

Pascaconferensi pers mengomentari fasilitas tenaga medis, tersebar di banyak media bahwa mereka diinfokan (ada) tidak mewakili almamater yang dipakai. Malah netizen ada yang menyayangkan penyataan mereka karena tidak menyentuh substansi.

RI-JAKSAT