JAKARTASATU.COM– Prihatin dengan meninggalnya banyak dokter dan tenaga medis dalam kasus covid 19 di Indonesia. Nampaknya soal APD menjadi masalah utama. Semakin lengkap semakin aman. Sebaliknya seperti di medan perang bahwa serdadu yang tidak dipersenjatai dengan maksimal tentu mudah dilumpuhkan lawan.

Memang semua terkejut dengan serangan wabah yang pandemik. Penyebaran yang luar biasa cepat. Di tengah analisa virus corona memiliki kelemahan dalam konteks suhu, daya tahan , atau mudah mati dengan sabun dan lain lain, faktanya virus ini mematikan. Negara yang menganggap enteng atau abai terhadap bahaya justru kini gelagapan menghadapimya. Nyaris membuat banyak pemimpin negara putus asa.

Kalangan medis adalah garda terdepan sehingga yang paling besar menghadapi risiko penularan. Banyaknya yang terkena atau meninggal menjadi perhatian kita bersama. Kita apresiasi atas semangat perjuangannya untuk menolong sesama. Meski disadari tidak semua meninggal karena menangani langsung pasien covid 19. Ada yang tertular tanpa disadari akibat pasien rawat jalan atau di tempat praktek. Meskipun demikian jiwa membantu dan menolong yang dimiliki dokter maupun paramedis patut dihargai.

Di banding negara lain, jumlah tenaga medis yang gugur di Indonesia cukup banyak. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya, antara lain :

Pertama, tingkat kewaspadaan dan penjagaan terhadap segala hal yang rendah termasuk tenaga medis. Kultur yang berlaku secara umum pada anak bangsa.

Kedua, Pemerintah yang kurang perhatian atau protektif untuk tenaga kesehatan. Kasus BPJS saja banyak keluhan dari para dokter. Dalam kasus covid 19 kebijakan maupun biaya perlindungan terlalu minim.

Ketiga, penyedian APD bagi dokter dan tenaga medis sangat kurang. Terkesan sangat tergantung pada bantuan atau pembelian dari luar negeri. Industri dalam negeri untuk memproduk APD kurang dipacu.

Oleh karenanya harus ada prioriras kebijakan kesehatan dari pemerintah bagi dokter dan paramedis. Hal ini dimaksudkan agar para tenaga medis dapat bekerja lebih maksimal dalam menolong pasien khususnya korban wabah.

Thank you doctors, thank you nurses
Thank you selfies volunteers
Thank for working the frontline
Thank for working overtime

How about fighting to get these workers protection
How about standing up for the ones we love.

*Pemerhati Publik, M. Rizal Fadillah