JAKARTASATU.COM– Seorang Pemuda anak bangsa berusia 22 tahun, telah diberitakan wafat dengan sangat mengenaskan. Ada luka tusuk, luka sayatan di kaki sampai kemaluan, dan luka tembak, dengan leher patah. Anak bangsa ini dianggap TERORIS.
Miris…
Banyak sudah catatan pelaksanaan tugas oknum Polisi di negeri ini. Setelah kasus Siyono di Jawa yang menggegerkan rakyat beberapa tahun silam, kini terjadi kasus Qidam al Fariski di Poso.
Kapolri perlu segera menjelaskan kepada publik kejadian sebenarnya. Tidak ada yang perlu ditutupi dalam kasus ini. Buka sejelas jelasnya. Jika Oknum.Polisi memang bertindak ala Koboy, maka umumkan tanpa perlu merasa malu. Pecat dan hukum dengan hukuman seberat beratnya. Demi nama baik Institusi Polri. Namun, Jika sebaliknya, Oknum Polisi memang sudah bertindak benar dan sesuai Protap, maka bela mereka. Jaga nama baik mereka.
Polisi itu abdi negara. Melayani dengan hati, bukan dengan besi panas. Polisi adalah alat negara bukan Opas di zaman Penjajah Belanda. Institusi Polri terlalu besar dan mahal jika tercoreng oleh ulah segelintir oknumnya. Kata maaf dan keterangan yg transparan sedang ditunggu rakyat jika ternyata memang ada kesalahan dlm tindakan. Jangan berlama lama dengan kasus ini, karena kabar akan menjalar ke mana mana dan menjadi liar. Merugikan kita semuanya.
Kepada keluarga besar Almarhum ananda Qidam al Fariski yg ditinggalkan, kami sekeluarga besar mengucapkan bela sungkawa yang setinggi tingginya. Takdir Allah tetap mesti berlaku. Kita pun tdk tahu apa rahasia Allah di balik ini semua. Jika ananda Qidam tidak bersalah dan dibunuh, maka seluruh dosanya hapus. Dan dia akan masuk ke Sorga Allah tanpa dihisab sama sekali. Sabar dan Tawakkal akan mengobati rasa pedih akibat mushibah ini.
Al Faatihah…aamiin
@kapolri_indonesia . @divisihumaspolri
Medan, 13 April, 2020,
*Pendakwah, Ustaz Tengku Zulkarnain