JAKARTASATU.COM– Mantan Menpora, Roy Suryo mengatakan bahwa Kartu Prakerja tidak terbukti berfaedah. Ia pun seperti menyarakan agar proyek (Kartu Prakerja) itu dibatalkan.
“Malah jadi Olok2 tdk hanya Secara Nasional, juga International. Dananya utk menutup Defisit 5.5 Trilyun,” demikian cuitannya, kemarin, ketika menanggapi berita di sala satu media dengan judul: “Pegiat IT Bikin Situs Prakerja Tandingan Berkonten Gratis”.
Lebih baik hal itu dilakukan (dibatalkan) daripada pemerintah menaikan iuran BPJS Kesehatan yang kini menjadi polemik.
Apa yang Roy tanggapi, sekiranya jika sedikit dikutip isinya sebagai berikut:
Para aktivis yang bergerak di bidang teknologi informasi (IT) membentuk situs Prakerja.org sebagai situs tandingan sekaligus bentuk protes terhadap kebijakan program pelatihan online dalam Kartu Prakerja yang dinilai tak tepat sasaran.
Inisiator situs Prakerja.org, Andri W Kusuma menyatakan situs tandingan tersebut menawarkan materi-materi pelatihan yang diambil dari berbagai sumber yang kompeten untuk diikuti masyarakat luas secara gratis.
“Website ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa sangat banyak alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan pelatihan secara gratis,” kata Andri dalam sambungan jarak jauh, Jumat (15/5).
Andri lantas menyinggung implementasi pelatihan online dalam program kartu Prakerja pemerintah yang dinilai tidak tepat.
Ia mencontohkan penunjukan langsung delapan penyedia platform pelatihan online yang menurutnya tidak transparan dan akuntabel. Delapan platform tersebut meliputi Tokopedia, Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id.
Kebijakan pemerintah menunjuk delapan mitra pelatihan Prakerja juga berpotensi memberikan keuntungan ekonomi dengan cara yang tidak tepat.
“Bahkan program ini memberikan kesempatan segelintir pihak, dalam hal ini penyedia platform pelatihan dan pihak-pihak terkait, memperkaya diri di tengah wabah Covid-19,” kata dia.
RI-JAKSAT