Ilustrasi/ist

JAKARTASATU.COM – Masyarakat Jawa mengenal istilah Ratu Adil, dimana seorang laki-laki gagah perkasa kuat untuk membangkitkan kembali kejayaan Nusantara. Ini tersurat dalam Jangka Jayabaya. Cerita bermula saat Jawa mengalami dekadensi moral dan makin hancur berantakan, rajanya lalim hingga akhirnya akan takluk pada bangsa lain, tetapi akhirnya datanglah sosok Ratu Adil pemimpin masa depan yang akan menghancurkan saat itu Nusantara kembali berjaya. Dalam ramalan sang raja Kediri ini sosok Ratu Adil itu Bernama Sultan Heru Cokro.

Adalah HOS Tjokro Aminoto mengambilalih Syarekat Dagang Islam menjadi Syarekat Islam pada 1912, dan nama kecilnya adalah Heru. Sontak pergerakan ini anggotanya membludak hingga 2 juta orang (jumlah yang sangat fantastis kala itu).

Hal ini membuat Belanda merasa jengah lalu membatasi hingga menghentikan pergerakan SI. Bagai oase di padang tandus masyarakat Jawa menafsirkan sosok atrio Piningit ini adalah HOS Tjokroaminoto karena ia melawan Belanda dengan Syarekat Islam sebagai mesin perangnya. Sayangnya ramalan ini sedikit meleset karena HOS Tjokroaminoto tidak pernah berhasil membebaskan Indonesia dari Cengkraman Belanda.

Kenapa saya bilang sedikit meleset? Karena sama seperti yang diramalkan semua tokoh Proklamator Indonesia adalah murid-murid Tjokroaminoto.

1. Soekarno Mendirikan Republik Indonesia 1945

2. Muso Mendirikan Negara Sovyet Indonesia 1948

3. SM Kartosuwiryo Mendirikan Negara Islam Indonesia 1949

Ketiga orang ini memproklamirkan Indonesia dengan perspektif yang berbeda.

Belakangangan ini Satrio Piningit kembali didengungkan kepada sosok yang beberapa pekan muncul dibanyak sosial media karena framing seakan sosok yang luar biasa, bisa jadi dialah sang Satrio Piningit Sosial Media. Nah loh….

Bandung, akhir Mei 2020
EP Prapanca / Yama Arashi