JAKARTASATU.COM– Kerja buzzer menurut ekonom Rizal Ramli dapat menghancurkan seseorang (tokoh). Caranya, kata dia, dengan mengikuti doktrin Herman Goebels, ahli propaganda Hitler, “Jika kebohongan diulang-ulang terus menerus dan secara masif, maka akan ‘menjadi’ kebenaran”.

“Jika 10.000 buzerRp, termasuk bot, melakukan tweet kebohongan 10x/hari, sebulan akan 3 juta tweets menghacurkan tokoh,” demikian cuitannya, Ahad (7/6/2020), di akun Twitter-nya.

Bahkan ia sepakat apa yang dituliskan politisi Demokrat, Benny K Harman, bahwa buzzer seperti pasukan Genderuwo. Angggotanya terdiri dari kaum intelektual bayaran.

Mereka, kata Benny, tidak mengabdi pada kebenaran dan kesejahteraan rakyat tapi mengabdi pada kekuasaan. Tugas utama Pasukan ini ialah mengawal dan mempertahankan kekuasaan.

“Benar sekali Benny,” respon Rizal.

Buzzer, bagi Rizal adalah sampah demokrasi. Jangan diberi celah atau merespon mereka ketika ingin berinteraksi di jagad maya.

“Jika buzzerRP nongol, tlg mute dan blocked mereka secepatnya. Klo perlu, ambil screenshotnya sebagai bukti & gunakan untuk counter ! Jangan sekali2 meneruskan link tweets-nya krn akan beternak. Hancurkan sampah2 demokrasi.”

RI-JAKSAT