Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/4/2019). Organisasi hak asasi manusia Amnesty International menyatakan siap membawa isu tentang penyiraman air keras terhadap penyidik KPK ke ranah internasional misalnya pada kongres parlemen di Amerika Serikat. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

JAKARTASATU.COM– Novel Baswedan mengatakan bahwa sangatlah penting ketika intelektualitas bergandengan dengan moralitas. Agar hal-hal yang tampak remeh tidak dijadikan sebuah alasan pengambilan keputusan, apalagi dalam menghadapi sebuah kasus (dirinya) di persidangan.

“Pengertian SENGAJA adl pelajaran dasar hukum pembuktian. Kalo penegak hukum nggak paham, brgkl ada mahasiswa hukum yg berkenan mengajari??” cuitannya, ketika mengomentari berita di salah satu media dengan judul: “Alasan Jaksa Tuntut Penyerang Novel 1 Tahun Bui: Tak Sengaja Lukai Mata”, kemarin.

Komentar Novel adalah bentuk respon dari informasi bahwa pelaku yang menyiramkan air keras ke dirinya dijatuhi hukuman 1 tahun bui. Sebelumnya, apa yang terjadi hingga saat ini, telah diduganya sejak lama, bahwa persidangan yang ada hanya formalitas.

“Hari ini kita lihat apa yg sy katakan bhw sidang serangan thd sy hanya formalitas. Membuktikan persepsi yg ingin dibentuk n pelaku dihukum ringan,” katanya, ketika mengomentari berita di salah satu media dengan judul: “Penyerang Novel Baswedan Ronny Bugis Dituntut 1 Tahun Bui”, di akun @nazaqistsha, kemarin.

Baginya, hal tersebut sungguh keterlaluan. Sebagai orang yang sehari-hari memberantas mafia hukum dengan UU Tipikor tetapi justru menjadi korban praktik lucu seperti itu.

“Lebih rendah dari orang menghina. pak @jokowi , selamat atas prestasi aparat bapak.  Mengagumkan…”

Ia pun merasa apa yang telah terjadi hingga saat ini seperti dibiarkan, termasuk oleh Jokowi sendiri.

“Melihat kebusukan semua yg mrk lakukan rasanya ingin katakan TERSERAH.. Tp yg mrk lakukan ini akan jadi beban diri mrk sendiri, krn semua akan diperthhjwbkan. Termasuk pak @jokowi  yg membiarkan aparatnya berbuat spt ini..  prestasi?”

RI-JAKSAT