JAKARTASATU.COM– Di era reformasi ini, rasanya tak mengapa bila Anggota DPR RI berbeda pandangan atau sikap ketika menghadapi persoalan yang mengatasnamakan rakyat. Apalagi hal-hal tersebut diprediksi akan berakibat buruk bagi kehidupan bersosial anak bangsa ke depannya.

Seperti RUU HIP, pengamat Muhammad Said Didu menganggap DPR taak memiliki nyali menghadapi Pemerintah. Justru sebaliknya.

“Lucu ya, sebagai wakil rakyat kok @DPR_RI sekarang takut sekali sama pemerintah,” demikian cuitannya, Jumat (19/6/2020), di akun Twitter-nya.

Anggota DPR RI di soal ini dianggap Said cuci tangan setelah hiruk pikuk di tengah masyarakat.

“RUU HIP blm dikirim oleh @DPR_RI ke pemerintah, tapi saat Menteri SECARA LISAN menyatakan blm mau membahas – fraksi2 @DPRB dan pimpinan parpol pada cuci tangan.”

Cuitan Said menuai komentar, salah satunya dari akun @HaikhSmartikh, yang menuliskan bahwa DPR sudah benar, bahwa RUU HIP tidak urgent dan mengalami penolak dari banyak masyarakat.

“Jadi benar materi RUU HIP belum dikirim ke pemerintahan.

Pemerintah sudah benar juga, kalau gak ada omongan, publik akan terprovokasi orang kayak anda, seolah RUU HIP ide pemerintah,” komennya.

Namun menurut Said, sikap Anggota Dewan terhormat tersebut cari muka. Pun sama dengan pemerintah.

“Semua berhenti tuh karena rakyat yg minta berhenti tapi sekarang semua cari muka, baik psmerintah maupun @DPR_RI,” Said membalasnya.

RUU HIP sebagaimana diketahui mengalami respon yang cukup luar biasa dari masyarakat, khususnya dari kalangan Islam. Sebab RUU ini dianggap “berpihak” pada ajaran komunis.

Ormas besar Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah ikut bersikap. Pun dengan MUI Pusat dan seluruh MUI di berbagai Provinsi.

RI-JAKSAT