by Tarmidzi Yusuf
Pegiat Dakwah dan Sosial
Ini baru berita. Pasti heboh. Paling tidak perhatian publik sedikit tersedot oleh bola panas RUU HIP dan RUU Omnibus law. Jokowi reshuffle Luhut Binsar Panjaitan (LBP). Beranikah?
Harus berani. Publik mengapresiasi keberanian Jokowi. Setidaknya kepercayaan terhadap Jokowi sedikit pulih. Walaupun bukan jaminan. Kesan adanya wayang dan dalang pun akan sirna.
Jokowi perlu dukungan publik menghadapi ancaman krisis ekonomi yang sudah di depan mata. Caranya? Pulihkan kepercayaan publik terhadap Jokowi.
Selain pembenahan ekonomi yang sedang sekarat. Jokowi juga harus berani mereshuffle LBP.
Kenapa LBP harus direshuffle? Publik melihatnya peran LBP sangat kuat. Mengalahkan RI 2 bahkan RI 1 pun kalah peran dengan LBP. Banyak pihak menyebutnya LBP lah “the real president”.
Rumor yang berkembang menyebut LBP sebagai “Komandan Lapangan” (Danlap) kepentingan politik dan ekonomi China komunis di Indonesia?. LBP sering pasang badan masuknya TKA China dan beberapa proyek strategis milik China.
Masalahnya beranikah Jokowi mereshuffle LBP atau malah Jokowi yang kena reshuffle oleh LBP?
Loh LBP mereshuffle Jokowi. Bisa? Bukankah orang dibalik kesuksesan Jokowi menjadi DKI 1 bahkan RI 1 adalah LBP.
Pengaruh dan kelihaian LBP ‘mengatur’ telah terbukti. Jokowi dan LBP satu paket. Jokowi tidak akan jadi RI 1 kalau tidak ada peran LBP. Boleh dikata LBP lah yang mengantarkan Jokowi seperti hari ini.
Kecuali terjadi tsunami ekonomi dan politik yang menyebabkan dua-duanya menjadi ‘korban’ dahsyatnya gelombang tsunami.
Wallahua’lam bish-showab
Gading Serpong, 21 Dzulqa’dah 1441/13 Juli 2020