Dibalik penangkapan Joko Tjandra yang sedang Booming dan bikin heboh jagat ini.  Rudy Ramli mantan pemilik Bank Bali akhirnya bicara dan inilah wawancara EKSKLUSIF Rudi Ramli bersama Tjahja Gunawan mantan Wartawan KOMPAS. Kami REDAKSI JAKARTASATU.COM sudah mendapat ijin resmi dari Kang Tjahja untuk dimuat di media kami. Selamat menyimak, baik tulisan maupun videonya.   

–REDAKSI–  

JAKARTASATU.COM –  Kasus skandal korupsi Bank Bali sebenarnya sudah “selesai”. Jadi apa sebenarnya point penting bagi masyarakat dibalik penangkapan Joko Tjandra (Joker) ?

Kata Rudy Ramli seharusnya Presiden Jokowi bisa memerintahkan Jaksa Agung utk memeriksa adanya potensi kerugian negara dibalik rekapitalisasi Bank Permata (bank hasil merger bank Bali, Bank Universal dan Bank Tiara).

Rudi Ramli/tjg

“Besarnya dana rekap itu mencapai Rp 11,8 Triliun. Tapi anehnya bank tsb kemudian dijual dg harga miring ke StanchartBank hanya dengan Rp 2,7 Triliun,” jelasnya kepada Tjahja Gunawan mantan wartawan Kompas dalam wawancara khususnya pada Selasa, 4 Agustus 2020 di sebuah Aprtement di Jakarta Pusat. Sialakn saksikan video lengkap dibawah.

Lebih lanjut dikatakan Rudi Ramli yang bisa memeriksa adanya potensi kerugian negara adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Maka jika seandainya, sekali lagi seandainya Presiden berani memerintahkan Jaksa Agung utk menyelidiki adanya potensi kerugian negara sekaligus menyelidiki kemungkinan adanya tindak pidana korupsi pasca Kasus Cessie Bank Bali, maka akan bisa terkuak pihak-pihak yang terlibat dalam proses penjualan bank hasil rekap tersebut ke investor asing.

“Hal yang sama seharusnya bisa dilakukan terhadap proses penjualan Bank Niaga ke investor dari Malaysia. Serta bank-bank swasta lainnya yang sebelum dijual ke bank asing dirawat dan “dipoles” dulu di BPPN,”tegasnya dalam wawancara Eksklusif yang hanya dilakukan bersama wartawan Tjahja Gunawan itu.

(IBRA/TJG-RED, JKST).