Ngadu Bako/ Diskusi Pencak Silat Indonesia- Maspi (18/1/2020) Ilustrasi
Ketika mendengar berita terjadinya keributan yang berakhir serangan secara tidak etis pada masyarakat di sebuah kota S oleh sebuah perguruan silat , baru-baru ini. Penulis tidak habis pikir. Dan mencoba mencari jejak pergeseran yang sangat mendasar terhadap nilai nilai luhur budaya nusantara ini. Silat.
Di beberapa sumber literasi, tidak ditemukan adanya spirit yang menjiwai terjadinya peristiwa yang tidak hanya sekali dua kali terjadi. Namun berulang kali . Bahkan sikap individu yang adilgang adigung sopo siro sopo ingsun, telah menjadi semacam trend yang berkembang saat ini.
Pastinya ada yang salah dalam memahami falsafah silat. Dan telah mengalami pembiasan secara arti dan makna filosofis SILAT
Kata silat bisa bermakna silaturrhim. Menjaga tali hubungan kasih .
Silat merupakan budaya bangsa Indonesia dan salah satu seni beladiri terbaik di nusantara. Hal tersebut terbukti dengan perkembangan pencak silat asli Indonesia yang mulai merumput ke dunia barat hingga manca negara.
Dalam bahasa Jawa, istilah Pencak berasal dari “ Pen ” yang berarti tepat dan kata “ Cak ” yang berarti penerapan ( Application ). Dengan demikian pengertian Pencak adalah penerapan kemahiran beladiri secara tepat, kata tepat disini menyangkut baik teknik maupun tujuan penggunaan.
Menurut KRT. Soetarjo Negoro, dari Phasadja Mataram. Pencak adalah gerakan bela serang yang teratur menurut system, waktu, tempat, iklim dengan selalu menjaga kehormatan masing – masing secara kesatria, tidak mau melukai perasaan. Jadi Pencak lebih menunjuk pada segi lahiriah.
Sedangkan Silat adalah gerak bela serang yang erat hubungannya dengan rokhani, sehingga menghidup suburkan naluri, menggerakkan hati nurani manusia, langsung menyerah kepada Allah Subhanahuwata’ala.
Pencak Silat sebagai perguruan seni beladiri tidak hanya mengajarkan olah raga dan bela diri yang bersifat praktik, melainkan pencak silat juga mengajarkan pembentukkan karakter dan moral yang harus dimiliki oleh pendekarnya.
Seorang pendekar Pencak Silat harus memiliki sifat dan sikap yang penuh dengan kesederhanaan. Falsafah Pencak Silat harus dipahami dan dipegang teguh oleh pendekarnya adalah sifat kesederhanaan dalam kehidupan.
Kesederhanaan sebagai falsafah dasar dari belajar Pencak Silat Indonesia diajarkan oleh pelatih kepada setiap anggotanya atau para pendekarnya. Oleh karena itu, setiap pendekar Pencak Silat harus memiliki sikap rendah hati dan belajar dengan penuh keikhlasan untuk menerima apa yang diajarkan oleh para pelatih.
Karena belajar Pencak Silat bukanlah sesuatu yang harus dipaksakan untuk menjadi pribadi yang lebih kuat atau jago berkelahi, melainkan harus merubah sikap dan mental menjadi lebih rendah hati dan berjiwa besar dalam menerima segala yang didapatkan di dalam kehidupan. Setiap ilmu yang tinggi menimbulkan tanggung jawab yang besar.
Ulat belajar untuk menjadi lebih baik lagi melalui proses. Ia menjadi kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu dan bisa terbang bebas. Ulat berusaha untuk menahan diri dari segala urusan yang bersifat duniawi. Ia berpuasa dan mendalami diri untuk belajar menjadi lebih baik lagi.
Akhirnya, ulat dapat berubah menjadi kupu-kupu yang cantik nan anggun sehingga tidak dianggap pengganggu lagi. Bahkan, ia menjadi lebih berguna untuk menyebarkan benih-benih tanaman demi kelangsungan hidup ekosistem organisme di lingkungannya.
Jika seseorang ingin menjadi lebih baik lagi (sudah seharusnya), maka belajarlah dari ulat yang berubah menjadi kupu-kupu.
Demikianlah adanya.
Salam Persaudaraan
Mohammad Ismail Syahid