Uchok Sky Khadafi Direktur CBA /JKST

OLEH Uchok Sky Khadafi
Pengamat Anggaran Politik

Pemerintah Jokowi tidak menyangka dengan memaksakan disahkannya RUU Cipta kerja menjadi sebuah Undang undang akan melahirkan sebuah perlawanan yang sengit dari Rakyat.

Pemerintah Jokowi menganggap ketika disyahlkan Undang undang cipta kerja, paling paling yang melakukan perlawanan hanya dari rakyat yang bernama buruh.

Maka untuk meredam perlawanan Kaum buruh, Pemerintah Jokowi melalui aparat kepolisian Sudah punya skenario dengan melakukan blokade pada kawasan Industri atau pabrik pabrik pada kawasan Industri.

Akan tetapi, setelah disyahkan UU (Undang undang) Cipta kerja oleh DPR, perlawanan bukan hanya datang dari kaum Buruh. Bisa dibilang banyak rakyat yang menolak diayahkan UU tersebut.

Dengan demikian, ternyata Pemerintah Jokowi salah membaca psikologi rakyat sendiri. Menganggap dengan disyahkan UU Cipta kerja ini, paling paling yang demo hanya sedikit dan juga bisa secara cepat diredam oleh kepolisian.

Karena pemerintah Jokowi juga sudah membayangkan demo-demo yang menolak UU cipta kerja paling paling seperti karnaval atau parade. Atau demo demo yang damai seperti yang pernah dilakukan oleh kaum 212, atau kaum buruh.

Namun ternyata, setelah UU cipta kerja disyahkan, perlawanan menolak cipta kerja datang dari segala penjuru. Seperti dari Para akademisi, kaum agama lintas iman, NU dan MuhammadiYah, buruh, Mahasiswa, dan anak anak STM.

Perlawanan mereka terhadap UU cipta kerja bukan hanya dalam bentuk sekedar membuat pernyataan Sikap atau membuat petisi. Tetapi sudah langsung turun ke jalan, dan berani bentrok dengan aparat kepolisian.