JAKARTASATU.COM – Kolonel (Purn) Sugeng Waras, sosok ini banyak hadir dalam berbagai pergerakan yang menentang berbagai kebijakan pemerintah belakangan ini. Dikenal sebagai mantan Kopasus TNI AD tak banyak yang tahu bapak dari lima anak dan kakek dari sebelas cucu ini merupakan mantan Dosen Ilmu Politik di Sekolah Staf dan Komando (SESKO) TNI.

Dalam wawancaranya mantan perwira yang masih terlihat sangat fit di usianya yang sudah menginjak kepala 7. Ditemui di kawasan Bandung Selatan berikut wawancara kami dengan sosok yang terlihat garang padahal merupakn pribadi yang ramah dan terbuka,

Apa aktifitas bapak sekarang?

Mengkoordinir dan mengkonsolidasikan APIB (Aliansi Profesional Indonesia Bangkit) Jabar, sebagai Panglima Tritura, Plt eks Trimarta, Penasehat KAMI Jabar, dengan monitor perkembangan dan dinamika jalanya pemerintah berlandaskan konstitusi yang ada

Selain seorang pasukan tempur di masa berdinas bapak juga dikenal sebagai Dosen di Sesko TNI, mana yang paling berkesan buat Bapak?

Sama berkesannya, hikmah pelaksanaan tugas dilapangan bisa menjadi inspirasi untuk mentransfer ilmu di sekolah, begitu sebaliknya, ilmu disekolah bisa sebagai sarana dan landasan solusi yang mendukung strategi, taktik dan tehnis dilapangan / medan

Apa yang mendorong Bapak bergabung ke KAMI?

Tidak hanya KAMI saja, tapi juga beberapa elemen lain yang aktif mencintai NKRI, sesuai cita cita pendiri bangsa, menuju dan mencapai kecerdasan bangsa, kesejahteraan rakyat dan perlindungan masyarakat, berdasarkan Pancasila, UUD 45,18 Agustus, dalam bingkai Benika Tunggal Ika.

Melihat perkembangan politik dalam negeri belakangan ini, seputar UU Omnibus law dan aksi penolakn di mana-mana atas UU tersebut, kedatangan Menlu AS Mike Pompeo, rencana kepulangan Habib Rieziq Shihab dan kalahnya Trump dalam Pilpres AS, apa pendapat bapak akan hal ini?

Sejak proses kelahiran dan produk RUU/ UU Omnibus Law yang cacad dan kontroversial ( menguntungkan investor dan kurang memberdayakan /  mensejahterakan pribumi, disusul penangkapan beberapa tokoh aktifis kritis dengan cara cara yang juga melanggar protap dan Prsedur Hukum dan HAM, seharusnya pemerintah tidak berbuat otoriter dan mau mendengar, mempertimbangkan serta mengambil langkah langkah positif atas keinginan, tuntutan, desakan rakyat untuk kebaikan negara

Kedatangan Menlu Pompeo, siapapun presiden AS akan membantu mengatasi tekanan Cina terhadap Indonesia

Mau tidak mau, kita harus lebih memilih kebijaksanaan AS dengan bermain cantik sedikit demi sedikit melepas cengkeraman cina, dengan tetap mewaspadai keduanya, untuk memperoleh peluang yang baik

Kepulangan HRS, sebaiknya disikapi dengan suasana kondusif, dirangkul, diperhatikan dan diberdayakan untuk mendukung kepentingan nasional

Bagaimana kondisi Indonesia setelah kepulangan Habib Rieziq? 

Kepulangan  HRS, jika disikapi positif akan menjadi positif, jika disikapi negatif akan membuat tidak kondusifnya negara.

Apa harapan kedepannya akan masa depan Indonesia?

Pemerintah harus mau mengubah cara cara selama ini dengan mau mendengar, menampung dan mengambil kebijakan pro rakyat secara jujur, benar, adil dan bijak.(EPP)