Aksi Super Damai 212/IST

Oleh: Abu Muas T, Pemerhati Masalah Sosial

Terlepas gelaran Reuni 212 pada 2 Desember 2020 mendatang harus ditunda, paling tidak, yang pasti penanggalan 2 Desember pastilah sebentar lagi tiba.

Tak perlu terjadi polemik berkepanjangan soal menuju “MONAS”, karena menuju “MONAS” dalam artian “Monumen Orang Nalar Akal Sehat” dengan tanda petik ini tidak harus menunggu penanggalan 2 Desember.

Pergi menuju “MONAS” dalam tanda petik ini bagi anak negeri +62 kiranya menjadi sebuah keniscayaan, terlebih bagi para penentu kebijakan negeri +62 ini sudah sepatutnya sangat urgent mulai hari ini pula harus pergi menuju “Monumen Orang Nalar Akal Sehat” (MONAS)

Mayoritas anak negeri +62 yang dalam hal ini rakyat yang bernalar dan berakal sehat, hari-hari terakhir ini dengan kasat mata telah bisa melihat betapa seolah-olah wibawa penentu kebijakan sedang dan telah dipertontonkan. Tidak pandang bulu siapa yang melanggar protokol kesehatan akan dijatuhi sanksi atau hukuman. Apresiasi untuk ketegasannya.

Paling tidak, telah ada dua perwira tinggi dan dua perwira menengah dari salah satu korps pengamanan negeri +62 ini menjadi korban pencopotan jabatan. Disinyalir atau patut diduga yang bersangkutan tidak dapat mengamankan wilayah hukumnya dari kerumunan massa pada masa pandemi ini.

Sekali lagi, rakyat atau orang yang bernalar dan berakal sehat pun dapat melihat dan menilai, betapa ketegasan penentu kebijakan dalam menjatuhkan sanksi atau hukuman terhadap pelanggar protokol kesehatan belumlah sama.

Di satu sisi pejabat di dua wilayah hukum yang patut diduga tidak bisa mengamankan wilayah hukumnya dari kerumunan massa langsung dicopot, tapi di sisi lain ada pelanggaran yang sama yakni melanggar protokol kesehatan dengan adanya kerumunan massa di wilayah lain, pejabat di wilayah hukum ini jangankan langsung dicopot malah patut diduga ditegur pun belum atau tidak?

Hal inilah yang kiranya dipandang perlu semua anak negeri +62 pergi menuju “MONAS” (Monumen Orang Nalar Akal Sehat), lebih khususnya bagi para penentu kebijakan negeri +62 ini.

Akhirnya, sebagai rakyat atau orang bernalar dan berakal sehat tak perlu menunggu tibanya tanggal 2 Desember untuk pergi ke “Monumen Orang Nalar Akal Sehat” ( MONAS), tapi mulai hari ini pula semua anak negeri +62 khususnya para penentu kebijakan negeri +62 ini hendaknya dapat menjadi teladan lebih dulu pergi ke “MONAS” yang lokasinya dalam diri kita masing-masing.***