by Tarmidzi Yusuf
Pengamat Politik dan Sosial
Pembunuh enam Laskar FPI di kilometer 50, terancam hukuman berat. Baik dunia maupun akhirat. Lolos dari hukuman dunia. Tidak akan lolos dari hukuman akhirat. Neraka Jahannam bro! Ngeri sekali bagi yang beriman. Hanya PKI dan orang kafir yang tidak percaya hidup setelah mati.
Apalagi yang dibunuh orang beriman, dibunuh secara keji dan sadis pula. Enam Laskar FPI, pengawal Imam Besar Habib Rizieq Shihab.
Allah subhanahu wa ta’ala mengancam pelakunya dengan ancaman berat, sebagaimana firman-Nya:
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzab yang besar baginya.”
[QS. an-Nisa: 93]
Dalam ayat ini Allâh subhanahu wa ta’ala mengancam orang yang sengaja membunuh seorang Mukmin dengan lima ancaman, yaitu:
1. Disiksa di Jahannam;
2. Khulud (kekal, tinggal lama) dalam Jahannam;
3. Allah murka kepadanya;
4. Allah melaknatnya (mengutukinya), yaitu menjauhkannya dari rahmat-Nya;
5. Allah menyediakan adzab yang besar baginya.
Anehnya sampai hari ini, pelaku dari kepolisian belum ditangkap dan diungkap. Ada apa? Pembunuhan terencana dan dugaan keterlibatan petinggi kepolisian.
Kapolda Metro Jaya sudah mengakui kalau pelakunya polisi. Tunggu apa lagi untuk ditangkap dan diungkap agar kasusnya terang benderang. Berani?
Justru sekarang berhembus kencang, upaya ditutupnya kasus pembunuhan enam Laskar FPI melalui berbagai pengalihan isu. Seperti:
1. Penahanan IB HRS dengan tuduhan penghasutan dan kerumunan Petamburan, oleh ahli hukum disebut bernuansa kriminalisasi dan diskriminasi;
2. Keterlibatan anak ‘Pak Lurah’ di kasus korupsi bansos menteri dari PDIP, Juliari Peter Batubara;
3. Somasi Markaz Syariah Megamendung oleh PTPN yang kental nuansa politiknya;
4. Reshuffle menteri Jokowi – Ma’ruf berhadiah Prabowo – Sandi;
5. Kontroversi Menteri Agama dari Banser tentang Syi’ah, Ahmadiyah dan ikut perayaan natal sebuah gereja di Semarang;
6. Isu mutasi corona D614G membuat rakyat makin takut dan panik.
Setelah ini Anda akan bermanuver apa lagi untuk menutupi kasus ini? Sekarang Anda bisa mempermainkan hukum dan lari dari jeratan hukum atau mengkambinghitamkan korban. Anda bisa membungkam media mainstream dan media sosial. Tapi, Anda tidak akan bisa lari dari Pengadilan Allah.
“فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ”.
“Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat debu, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat debu, niscaya dia pun akan melihat (balasan)nya”. [QS. az-Zalzalah: 7-8]
Boleh saja Anda berupaya mengelabui, bahkan menutupi kasus pembunuhan enam syuhada Laskar FPI dari publik. Tapi tidak bagi Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَخْبَارَهَا أَنْ تَشْهَدَ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ بِمَا عَمِلَ عَلَى ظَهْرِهَا أَنْ تَقُولَ عَمِلَ كَذَا وَكَذَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَهَذِهِ أَخْبَارُهَا
“Sesungguhnya yang diberitakan oleh bumi adalah bumi jadi saksi terhadap semua perbuatan manusia, baik laki-laki maupun perempuan yang telah mereka perbuat di muka bumi. Bumi itu akan berkata, “Manusia telah berbuat begini dan begitu, pada hari ini dan hari itu.” Inilah yang diberitakan oleh bumi.” [HR. Tirmidzi no. 2429. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib]
Ayolah Pak Polisi, jujurlah terhadap publik. Bukalah sebelum terlambat. Hidup ini hanya main-main dan senda gurau belaka. Kampung akhiratlah kehidupan yang sebenarnya [QS. al-‘Ankabut: 64, al-An’am: 32]
“….Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” [QS. al-Hadid: 20]
Penyesalan kemudian itu tak berguna sama sekali.
“الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ”.
“Pada hari ini, Kami kunci mulut-mulut mereka, dan yang akan berbicara adalah tangan-tangan mereka, dan yang akan bersaksi adalah kaki-kaki mereka terhadap apa yang mereka kerjakan (dulu di dunia)”. [QS. Yasin: 65]
Bagaimana penyesalan mereka diakhirat? Mereka lebih baik jadi tanah daripada jadi manusia apalagi penguasa. Kekuasaan yang tidak menolong mereka. Penyesalan yang tiada artinya lagi.
إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا
“Sungguh Kami telah memperingatkan kalian siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya sekiranya aku dulu hanyalah tanah.”[QS an-Naba’: 40].
Bandung, 12 Jumadil Awwal 1442/27 Desember 2020