Aendra Medita /ist

OLEH AENDRA MEDITA KARTADIPURA*)

PETIR…. Begitulah bunyinya pasti mengelegar. Seorang Corporate Secretary (Corsec )
Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional buat rilis khusus dan menyebar disemua media.

Corsec itu adalah Ifki Sukarya kalangan media tahu nama ini dan bukan asing lagi di media. Pernyataan ini menyusul karena telah terjadi insiden di Kilang Pertamina Balongan yang menyebabkan terjadinya kebakaran pada tangki T-301G pada tanggal 29 Maret 2021 mulai sekitar pukul 00.45 dini hari.

Petir itu adalah Hoax yang Ifki rilis. Keterlaluan memang menyalahkan Petir. Saat merilis itu ia pasti akan ada approval dari atasannya. Tapi apakah ini Petir memang Petir yang akan dijadikan alibi sebagai akibat alam?

Ternyata alam tak mau jadi kambing hitam. Petir yang disalahkan itu lantas dibantah keras oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang secara resmi menyatakan tak ada petir saat ledakan Balongan. Urusan Petir ternyata Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah saat tangki minyak Pertamina di Kilang Balongan meledak pada Senin, 29 Maret 2021, tak ada petir yang menyambar. “Berdasarkan alat monitoring ‘lighting detector’ yang berlokasi di BMKG Jakarta dan Bandung dari pukul 00:00 WIB hingga pukul 02:00 WIB, bahwa tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu,” ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Rahmat Triyono seperti dikutip ANTARA pada Selasa (30/3/2021).

Nah loh….kenapa Ifki Bikin Bohong dan Hoax….?

Seharus Ifki terkena Pasal UU ITE terkait dengan dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Dalam rilis Ifki jelas-jelas dia menyebarkan kalimat Petir dan banyak media mengutip. Ifki juga secara resmi menulis jabatan dan juga nomor HP memberikan tautan isi rilis soal ledakan balongan. Kalau dilihat Ifky menyebarkan berita bohong terkait Balongan itu. Petir itru karena BMKG membantahnya dan harus Ifky akan terkena dengan Pasal 14 ayat 1 UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana selain juga UU ITE menyebarkan informasi bohong dan Hoax dan dapat menimbulkan rasa resah publik seolah Petir itu bahaya karena bukan saja menjadi cemooh di meia sosail ia banyak dikutip media yang mainstream. Dan sampai tulisan ini diturkan Ifky pun belum mengklarifkasi.

Inilah satu kelemahan dan keburukan Komunikai Pertamina. Kok ketara banget sehingga BMKG adalah lembaga resmi negara bantah. Seharunya Pertamini jangan Bohong soal petir kordinasi dulu sama BMKG sebelum rilis. Pertamina bikin pernyataan buruk dan teledor, akibatnya bohong saol petir ini menajdi makin parah komunikasinya Pertamina.

Saoal Petir juga BMKG memperkuat kalimat dari saksi mata yang merupakan warga sekitar bahwa tidak ada hujan yang turun ketika ledakan terjadi. Analisa itu membantah dugaan awal PT Pertamina yang menyebut empat tangki mereka terbakar akibat disambar petir. Ia menjelaskan BMKG melakukan analisa terhadap kejadian sambaran petir di sekitar lokasi. Hal itu lantaran PT Pertamina sempat menyebut empat tangki mereka terbakar akibat disambar petir sekitar pukul 00:45 WIB.

Bahkan Rahmat mengatakan petir adalah kilatan listrik di udara yang disertai bunyi gemuruh karena bertemunya awan yang bermuatan listrik positif dan negatif. Petir, kata Rahmat, memiliki tiga tipe yaitu dari awan ke awan, di dalam awan dan dari awan ke bumi. “Petir yang paling berbahaya adalah dari awan ke bumi,” ungkapnya lagi.

Berdasarkan analisa BMKG, di mana posisi petir ketika tangki minyak di Kilang Balongan terbakar? Apa penjelasan Pertamina ketika dugaan awal soal penyebab terbakarnya tangki keliru?

Rahmat menjelaskan untuk melakukan monitoring, BMKG menggunakan alat khusus yang terpasang di 11 stasiun. Alat yang dipasang di Pulau Jawa, kata dia, dapat memantau aktivitas petir dari Banten hingga ke Jawa Timur. “Alat ‘lighting detector’ ini efektif pada radius 300 kilometer,” ujar Rahmat.

Berdasarkan hasil monitoring alat itu, ketika kebakaran terjadi sekitar pukul 00:00 WIB – 02:00 WIB, kerapatan petir berkumpul pada bagian barat kilang minyak Balongan sejauh kurang lebih 77 kilometer. Artinya, kerapatan petir berada di sekitar Subang dengan klasifikasi tingkat kerapatan petir sedang hingga tinggi.

Meski sudah salah Ifki Sukarya masih terus ngoceh dan tidak minta maaf atas pernyataan Petir ia malah ujug-ujug mengakui hingga kini belum mengetahui penyebab kebakaran di empat tangki di Kilang Balongan, pada Senin kemarin. Pernyataan resmi bahwa kebakaran di tangki disebabkan sambaran petir baru dugaan sementara.

“Ini hanya menyampaikan pada waktu itu kapada media, artinya menyampaikan kondisi saat itu saja. Tetapi, belum tentu itu sebagai penyebab (terjadinya kebakaran), kami masih menunggu hasil investigasi lanjutan,” ujar Ifki ketika berbicara di stasiun Kompas TV pada Selasa malam (30/3/2021).

Harusnya Ifky jangan berlibi seperti itu akui dulu salah dan minta maaf dan bilang terima kasih sama BMKG. Lalu pertanyaan lanjutannya kemana Fajriyah Usman Jubir Pertamina atau VP Corporate Communication PT Pertamina itu? Karena selain Ifky yang muncul kok langsung Dirut Pertamina yang muncul secara daring.

Inilah kelamahan yang menjadikan Pertamina agak aneh. Hendaknya muncul harusnya Corcom, kok langusng corsec dan lantas dirut. Mestinya Corcom yang muncul di awal? Bukannya biasa Fajriah itu muncul paling lantang kalau ada isu-isu tak sedap kalau melamnda Pertamina. Kemana Fajriah ya?

Dalam rilis Ifky disebutkan tim HSSE Kilang Pertamina Balongan tengah fokus melakukan pemadaman api di kilang yang berlokasi di Desa Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti, namun pada saat kejadian sedang turun hujan deras disertai petir. Saat ini juga tengah dilakukan normal shutdown untuk pengendalian arus minyak dan mencegah perluasan kebakaran.

Pertamina meminta warga sekitar untuk tetap tenang, dan menjauh dari lokasi kebakaran. Saat insiden terjadi, ada 4 warga yang tengah melintas sehingga mengalami luka bakar dan langsung dirujuk untuk perawatan intensive di RSUD Indramayu. Saat ini dilakukan juga pemblokiran jalan menuju sekitar lokasi kejadian, dibantu oleh TNI.

Tak ada pernyataan minta MAAF Pertamina ke publik adalah satu kelemahan komunikasi Pertamina. Yang ada minta warga tenang. Bukan begitum seruan harusnya dimana ada api publik bisa tenang apalagi pernyataan resmi ini bahwa Petir. Maka Petir Gundala pun muncul jadi MEME yang sangat viral.

Belajarlah sama BP

Pernyataan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bahwa dipastikan yang terbakar bukan kilang, tapi tangki penyimpanan BBM dalam konferensi pers mengenai insiden tersebut secara virtual, Senin (29/3) dalam ledakan kasus Balongan dinilai aneh.

Kalau sekelas Direktur Utama Pertamina bicara bahwa yang terbakar itu bukan kilang, tapi tangki yang menyimpang BBM di area kilang. Kalau ngomong seperti itu. Aneh. Wong tangki itu bagian dari plant-nya. Bu Dirut Untuk nyimpan feedstock atau hasil produksi itu tak mungkin dari kapal langsung ke kilangnya tanpa disimpan dulu. Duh kenapa Bu Dirut bicaranya seperti ini bisa banyak diketawain orang-orang yang paham dunia migas nih.

Tangki yang terbakar tengah digunakan untuk menyimpan BBM. Tangki tersebut bernama T.301 yang hingga saat ini masih terus diupayakan pemadamannya. Namun, Nicke tidak menyebut berapa tangki yang terbakar.

“Jadi yang terbakar bukan kilang, tapi tangki yang menyimpang BBM di area kilang. Jadi processing dan utility lain seperti jetty itu aman,” kata Nicke dalam konferensi pers mengenai insiden tersebut secara virtual, Senin (29/3).
Nicke Widyawati menjelaskan, untuk mencegah api menjalar ke tangki-tangki lain, pihaknya sudah menangani tanggul di sekitar tangki. Tim Pertamina juga sudah melakukan area pendinginan pada area sekitar.
Kata Nicke bahwa 10 mobil pemadam kebakaran dari Grup Pertamina, Pemda Cirebon, Pemda Indramayu. Dikerahkan semua,katanya.
Untuk pasokan BBM, dia memastikan tidak akan terlalu berdampak. Sebab, area kilang sudah diatur dengan mode siaga, bahkan saat situasi genting saat ini. Tim juga menggunakan tangki-tangki lama untuk tempat penyimpanan BBM sementara di sekitar area.
“Jadi tidak ada kendala signifikan terhadap pasokan BBM yang diproduksi di Kilang Balongan,” katanya.
Seperti diketahui pada Senin 29 Maret 2021, Jam 00.45 Am telah terjadi kebakaran besar yang menghanguskan 4 tangki besar penyimpanan hasil olahan berupa BBM milik Pertamina di kilang Balongan dan memakan korban luka-luka berat beberapa masyarakat sekitar.

Refinery Unit (RU) VI Balongan atau Kilang Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero). RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang Balongan ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ±200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma.

Harusnya sebagai pemimpin nomor satu di Pertamina Nicke memahami dulu. Dan sebagai Pemimpin juga harusnya minta maaf lebih awal atas insiden ini dan langsung mengatakn bersalah. Jangan bisanya menangkis semua kecelakaan itu. Pertamina dengan kasus ini menajdi masalah serius dan ini juga nampaknya sudah lama ada di Pertamina soal keterbukaan yang serius.

Ini soal kilang minyak yang meledak dan lalu kebakar di balongan Indramayu Jawa Barat. Kita memang melihat ada dua yang beda di kasus yang hampir sama tragedinya maksudanya kasus di British Petroleum (BP) dan Pertamina, kisah ini layak dibandingkan yang bisa jadi kita melihat dari segi kemanusian, moral, rasa adab dan budaya malu serta tanggungjawab. Maka belajarlah pada BP.

Pada tahun 2010 BP mengalami kebocoran dari kecerobohan pengeboran minyak mentah di lepas pantai Teluk Meksiko, akibat kasus ini kehancuran lingkungan dan kerugian keuangan luar biasa bagi perusahaan.

Amerika Serikat menganggap ini tragedi pengeboran minyak Deepwater Horizon milik BP yang memakan korban 11 orang tragedi besar, bahkan Obama saat itu sebagai Presiden melakukan berbagai cara untuk memperbaiki kondisi lingkungan di kawasan yang berhadapan langsung dengan Teluk Meksiko.

Tragedi ini dapat ditanggulangi setelah 87 hari, 4,9 juta barel minyak mentah tumpah ke teluk Meksiko, mencemari ribuan mil pantai Amerika Serikat dengan kerugian ekonomi mencapai puluhan miliar dollar. Bangkai lumba-lumba masih banyak diselimuti minyak sering ditemukan di pantai-pantai yang tercemar. Hampir 120.000 orang menanti kompensasi akibat tragedi itu.

“Pemerintahan berjanji melakukan hal-hal yang dirasa perlu untuk melindungi dan memperbaiki kawasan pesisir teluk Meksiko,” kata Obama waktu itu.

Obama juga meminta pertanggungjawaban BP atas semua kerusakan dan kerugian yang telah diakibatkan tragedi Deepwater Horizon BP 20 April 2010 dan ini merupakan tumpahan minyak terbesar di lepas pantai dalam sejarah AS. Sumber minyak BP dari dasar laut 10.000 feet (3.000 m) di bawah permukaan.

Tragedi Deepwater Horizon ini oleh keluarga korban sering diadakan peringatan untuk dikenang. Dalam tragedi Deepwater ada yang hebat dan soal moralitas yaitu Tony Hayward CEO BP saat ini mundur dan tahu diri. BP mengumumkan bahwa atas kesepakatan dengan dewan BP, Tony Hayward akan mengundurkan diri dari posisi CEO yang efektif 1 Oktober 2010. Hayward digantikan oleh Direktur Eksekutif Robert Dudley,” demikian pernyataan BP dilansir AFP saat itu, (27 Juli 2010).

Kenyataannya Tony Hayward dicopot alias diberhentikan dari jabatannya sebagai CEO akibat dari kecerobohan pengeboran minyak mentah di lepas pantai Teluk Meksiko karena bukan saja mengakibatkan kehancuran lingkungan namun kerugian keuangan luar biasa bagi perusahaan. Pada laporan keuangannya yang dirilis BP menyatakan kerugian perusahaan akibat dari kerusakan yang ditimbulkan di teluk Meksiko mencapai 16,9 miliar dolar AS pada kuartal kedua tahun 2010. Kerugian ini terjadi karena biaya yang telah diperkirakan dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan kebocoran di Teluk Meksiko mencapai senilai 32,2 miliar dolar AS.

Keputusan Hayward diganti disambut baik dan Hayward dikabarkan menerima gaji full tahun 2010 meskipun kepergiannya pada bulan Oktober. Gaji yang akan diterima oleh pria ini mencapai 1,045 juta poundsterling atau setara dengan 1,6 juta dolar AS.

Para analis menyatakan bahwa keputusan Tony Hayward saat itu merupakan langkah yang tepat sebab Hayward telah menjadi target yang mudah bagi pemangku kebijakan di AS dan penduduk Teluk Meksiko yang waktu itu BP telah mengalami penurunan nilai pasar sebesar 40% sejak peristiwa ledakan sumur eksplorasi tersebut, atau senilai lebih dari 100 miliar dolar. Setelah pengumuman pemberhentikan Tony Hayward, saham BP yang diperdagangkan di London dan AS mengalami sedikit peningkatan. Situs vibiznews.com BP juga telah mengabarkan akan menjual sebagian aset-nya untuk memperoleh dana senilai 30 miliar dolar AS dalam jangka waktu 18 bulan ke depan untuk ikut menutupi biaya yang harus dikeluarkan akibat kebocoran sumur minyak tersebut. BP juga merencanakan untuk memotong utang netto-nya sebanyak 10 – 15 miliar dolar AS dalam jangka waktu yang sama.

Tragedy 2016 Deepwater Horizon bahkan diangkat ke layar lebar sebagai bencana dahsyat di Tambang Minyak dalam sebuah film based on true story berjudul Deepwater Horizon, dalam film itu penonton diajak menyimak cerita yang diangkat dari kisah nyata ini melalui sudut pandang seorang Mike Williams, kepala teknisi ET di kapal pengebor film Deepwater Horizon, film ini menjadi ajang reuni bagi Wahlberg dan sang sutradara, Peter Berg, setelah pertemuan mereka dalam film Lone Survivor (2013).

Deepwater Horizon diangkat dari kisah nyata tentang bencana laut terbesar di dunia yang pernah terjadi di Meksiko. Dari informasi bahwa film ini menelan biaya cukup tinggi yaitu 2 trilyun rupiah, film insiden garapan Peter Berg secara awal membingungkan, makanya jika Anda ingin nonton harusnya punya refensi dari tragedi besar minyak bocor, secara film ini luar biasa dahsyat.

PERTAMINA DENGAN BP MEMANG BEDA. PUN NICKE DAN HAYWARD LAIN LADANG LAIN BELALANG (BACA BEDA). KASUS KILANG MELEDAK DI BALONGAN PERTAMINA ITU, BELUM TAHU APAKAH SETELAH ADA LAPORAN KHUSUS KEMENTERIAN KLH YANG BERAPA KERUGIAN LINGKUNGAN ADA KORBA LUKA-LUKA ITU MASYARAKAT BAGAIMANA? DAN SEJUMLAH PIHAK YANG MEMPERTANYAKAN DIREKTUR PENGOLAHAN APAKABAR?

Di BP memang ada 11 tewas dalam tragedy Deepwater dan di kasus Balongan luka-luka dan dibawa ke RS cukup banyak sampai tulisan ini terbit belum ada kabar tewas dan belum ada kabar ekosistem laut yang rusak. Pertamina harus cepat tanggap soal ini. Memang menunjukan komitmen yang jelas untuk membantu masyarakat.

Ini Dirut Pertamina bagusanya buka suara lebih jelas atau jika mundur saja tidak seperti di AS, bahkan malah bisa dituntut pidana karena adanya korban manusia, meski tak ada yang mati.

Kenyataannya minta maaf dikedepankan. Presiden pun belum ada kabar adem ayem ada warganya yang jadi korban luka-luka kena ledakan minyak Balongan. Tak ada keterangan apa-apa dari istana yang megah itu.

Akhirnya mungkin lebih baik Pertamina ingin mengaku Corporate Global harusnya menunjukan sikap professionalnya dan apa kesalahan ini lebih cepat minta maaf bukan menyangkal. Katanya Mau jadi Go Global Energy Company.

Dimana Menteri ESDM Arifin Tasrif Apakabar? Beri dong keterangan agar peristiwa Balongan itu jangan tak tuntas. Ya nggak?

Bukankan ini benar-benar berita buruk untuk energi, komponen ekonomi yang sangat vital. Sementara empat proyek peningkatan kilang Pertamina dan dua proyek kilang greenfield yang diluncurkan pada tahun 2014 telah tertunda beberapa tahun atau bahkan dibatalkan, kebakaran yang terjadi memusnahkan kilang minyak dan gas raksasa milik negara di Balongan, Jawa Barat, Senin pagi.

Meski Pertamina telah memastikan bahwa kejadian tersebut tidak akan mengganggu pasokan dan distribusi BBM, namun kami tetap prihatin dengan kerusakan yang terjadi pada industri hilir minyak bumi. Sebagai pengimpor minyak mentah, bensin dan gasoil terbesar di Asia Tenggara dengan volume tahunan hampir 1 juta barel per hari (bph), Indonesia mungkin harus mengimpor lebih banyak bahan bakar penyulingan sampai kilang Balongan melanjutkan produksi dengan kapasitas penuh 125.000 bpd.

Kalangan Migas yang belum mau disebutkan namanya mengatakan ini memalukan banget dan bikin kaget. Sekarang kebakaran gara-gara politik. “Tidak ada hubungannya dengan masalah maintenance, meski awalnya mereka bilang gara-gara petir, tapi disanggal oleh BMKG tidak ada petir pada saat kebakaran, kelihatan keliatan banget kualitas Pertamina. Sayang banget perusahaan sebesar itu yang harusnya bisa berkompetisi di level dunia malah begini,” ujar sumber tadi.

Lain BP Lain Pertamina

Pribahasa Lain ladang lain belalang lain lubuk lain ikannya kiranya menjadi sangat pas dengan kasus Deepwater Horizon di lain BP dan lain juga di balongan Pertamina dimana satu aturan di suatu daerah bisa berbeda dengan aturan di daerah lain. Setiap negeri atau bangsa berlainan adat kebiasaannya.

Jika saja Nicke Widyawati yang Direktur Utama Pertamina ini hanya menyampaikan yang terbakar itu bukan kilang, tapi tangki yang menyimpang BBM di area kilang. Kalau ngomong seperti itu. Aneh. Wong tangki itu bagian dari plant-nya. Padahal kita tahu untuk nyimpan feedstock atau hasil produksi itu tak mungkin dari kapal langsung ke kilangnya tanpa disimpan dulu. Bu Dirut bicaranya seperti ini bisa banyak diketawain orang-orang yang paham dunia migas nih di dunia.

Atau apa mungkin Nicke mundur seperti Hayward? Jika ini terjadi acungkan empat jempol. Nicke menjadi Direktur Utama Pertamina kewenangan penuh ada ditangan Nicke secara absolut perahu perusahaan plat merah Pertamina milik negara ini ia dikendalikan sedemikian kuat. NIcke memang melaporkan tugasnya kepublik hanya memnatas kebakaran dari ledakan. Tentu ini harusnya pasti akan melaporka ke BUMN, pemerintah baik lewat DPR maupun kementerian terkait juga.

Saya hanya ingin cerita soal dunia komuniaksi… yang buruk itu menjadikan sebuah kebohongan akan terus berlanjut. Jadi mudurlah Nicke untuk sebatas rasa tanggung jawab dan biarikan ke yang lebih ahli dan serahkan Pertamina agar selamat dan tidak karam.

*)PEMIMPIN REDAKSI ENERGYWORLD INDONESIA

sumber tulisan energyworld.co.id